Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Dikalahkan WGM Irene Sukandar dengan Skor 3-0, Apa Kata Dewa Kipas?

Dadang Subur pemilik akun Dewa Kipas mengakui keunggulan dari Woman Grand Master Irene Sukandar.

22 Maret 2021 | 17.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Dadang Subur alias Dewa Kipas dalam dwitarung catur melawan Irene Kharisma Sukandar, Senin, 22 Maret 2021. (youtube/@DeddyCorbuzier)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dadang Subur pemilik akun Dewa Kipas mengakui keunggulan dari Woman Grand Master Irene Sukandar. Ia kalah 0-3 dalam dwitarung yang berlangsung live di akun podcast Deddy Corbuzier, Senin, 22 Maret 2021. 

Menurut dia, pertahanan yang dimiliki oleh Irene sulit ditembus. "Pertahanan Irene sangat kokoh, saya hampir tidak ada peluang," ujar Dadang usai pertandingan, Senin, 22 Maret 2021.

Dalam dwitarung itu, sistem yang dipakai adalah catur cepat. Masing-masing pecatur harus menuntaskan gerakannya dalam waktu 10 menit. Duel diplot berlangsung empat babak tapi akhirnya dihentikan pada babak ketiga setelah Irene Kharisma Sukandar menang 3-0.

Dwitarung catur Irene Kharisma Sukandar vs Dewa Kipas, Senin, 22 Maret 2021. (youtube/@DeddyCorbuzier)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dadang mengakui tidak terbiasa main dalam durasi 10 menit. "Biasa main lama, saya blunder semua. Dulu waktu main dengan orang bagus-bagus (di Chess.com) itu semua (mereka) blunder," ucap dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagai pemenang, Irene Sukandar berhak hadiah sebesar Rp 200 juta. Sedangkan Dadang Subur memperoleh Rp 100 juta.

Pertandingan persahabatan ini difasilitasi oleh Deddy Corbuzier, yang sebelumnya sempat mengundang kedua pecatur dalam podcastnya secara terpisah. Ia mengucapkan terima kasih kepada Dadang Subur yang telah mengembalikan popularitas olahraga catur. Tercatat pertandingan yang ditayangkan melalui live streaming YouTube ditonton sebanyak 1,2 juta orang.

Dewa Kipas menjadi sorotan setelah akunnya di Chess.com diblokir karena dianggap curang. Kecurangan itu diyakini sejumlah pengamat dan pelaku catur Indonesia telah terjadi, dengan melihat analisis dari rentetan peristiwa yang terjadi.

Irene Sukandar termasuk yang menyatakan 95 persen yakin Dadang Subur telah berlaku tak fair saat  meraih rentetan kemenangan luar biasa saat bertarung online di Chess.com

Lalu apakah kesimpulan yang muncul setelah pertarungan usai dilakukan? Deddy Corbuzier sempat menanyakan hal itu pada Pengurus PB Percasi Hendri Jamal yang hadir dalam acara itu sebagai inspektor. Hendri menyebut kualitas Dewa Kipas dengan istilah "hampir master".

Grand Master Susanto Megaranto, Dedd Corbuzier, dan Woman International Master Chelsie Monica dalam dwi tarung catur Irene vs Dewa Kipas, Senin, 22 Maret 2021. (youtube/@DeddyCourbuzier)

Baca Juga: Kenali Tingkatan Atlet dalam Olahraga Catur

Istilah itu disetujui oleh Susanto Megaranto dan Chelsie Monica dua atlet catur yang menjadi komentator di acara tersebut. Susanto menyatakan, Dewa Kipas bisa bermain catur tapi kualitasnya masih di bawah Irene Khrisma Sukandar. 

IRSYAN HASYIM

Irsyan Hasyim

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus