Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Panitia penyelenggara turnamen US Open mengatakan akan tetap menggelar kompetisi tenis kursi roda menyusul protes dari pemain. Sejumlah petenis sebelumnya protes karena penyelenggara berencana membatalkan kompetisi itu sebagai bagian dari langkah menekan penyebaran Covid-19.
Pengumuman dikeluarkan asosiasi tenis Amerika Serikat (USTA) lima hari setelah protes itu diterima. "Keputusan ini dibuat setelah melakukan beberapa pertemuan virtual dengan atlet kursi roda dan Federasi Tenis Internasional selama seminggu terakhir. Diputuskan kompetisi kursi roda US Open tahun 2020 akan menampilkan baik tunggal dan ganda bagi putra-putri, serta quad tunggal dan ganda, dengan undian yang mirip dengan turnamen sebelumnya," tulis USTA dalam sebuah pernyataan resmi.
Juara paralimpiade asal Australia Dylan Alcott, yang memimpin protes ini, berterima kasih kepada penyelenggara karena telah mengubah keputusan. "Saya menangis ketika tahu agenda itu dicabut. Kadang sulit bagi kami untuk hidup dengan kondisi cacat, di mana orang-orang yang berbadan normal bebas menentukan restoran mana yang akan dikunjungi, sekolah mana yang ingin dimasuki, turnamen tenis mana yang bisa mereka mainkan," kata Alcott.
Dikutip dari Reuters, Kamis, 25 Juni 2020, Alcott mengatakan bahwa, "Ini adalah titik balik yang sangat besar untuk menunjukkan betapa besarnya dukungan dari sebuah komunitas, dan dari lubuk hati ini saya sadar bahwa hanya mengucapkan terima kasih tidak lah cukup."
Turnamen tenis dunia US Open tetap digelar di New York tahun ini. Dengan catatan adanya pengetatan terhadap protokol kesehatan antara lain ditiadakannya penonton, pengurangan jumlah tim di ganda putra dan putri hingga setengahnya, serta penghapusan kompetisi ganda campuran dan junior.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini