Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah daerah Rio de Janeiro membatalkan rencana mengubah nama Stadion Maracana dengan nama legenda sepak bola Brasil, Pele. Putusan itu diumumkan Kamis, setelah terjadi gelombang penolakan massal.
Rencana itu awalnya diajukan oleh Gubernur Rio de Janeiro, Claudio Castro, yang lewat pemungutan suara parlemen setempat pada bulan lalu menyepakati memilih nama Stadion King Pele.
Namun, rencana tersebut disambut dengan reaksi penolakan lantaran secara resmi Maracana bernama Stadion Mario Filho, diambil dari nama seorang jurnalis yang membantu proses lobi pembangunan stadion itu pada 1940-an.
Warga Brasil lebih akrab menyebutnya sebagai Maracana, yang bertautan dengan pemukiman lokasi stadion tersebut berada.
Sebagian besar kubu yang kontra terhadap penggunaan nama Pele menyebut tidak layak menamai tengaran di Rio de Janeiro dengan nama seseorang yang tidak pernah menetap di sana.
Castro memveto rencana tersebut setelah legislator setempat menarik dukungannya menyusul reaksi penolakan warga.
Salah satu tokoh yang menolak rencana pengubahan nama Maracana adalah Gerson, mantan rekan Pele di timnas Brasil yang menjuarai Piala Dunia 1970, serta cucu Mario Filho. Gerson menyebut ide itu sesuatu yang "absurd".
Pele tahun lalu genap berusia 80 tahun dan berkali-kali tampil di Maracana bersama timnas Brasil serta mencetak gol ke-1000 dalam kariernya di sana saat berseragam Santos dengan menjebol gawang Vasco da Gama.
Baca Juga: Ibrahimovic Rambah Dunia Film, Bermain di Asterix and Obelix
Namun, Pele diketahui kelahiran provinsi Minas Gerais dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di Sao Paulo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini