Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) berhasil menemukan jenazah Dong Jin-lee, atlet paralayang asal Korea Selatan yang menjadi korban gempa Palu, Sulawesi Tengah. Jenazah dievakuasi dari reruntuhan Hotel Roa Roa, Kamis, 4 Oktober 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Siang ini diinformasikan telah ditemukan satu jenazah lagi atlet paralayang atas nama Dong Jin-lee asal Korea Selatan," kata Ketua Paralayang Indonesia Wahyu Yudha di Bogor, Kamis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dong Jin-lee merupakan salah satu dari tujuh atlet paralayang yang menjadi korban runtuhnya Hotel Roa Roa akibat gempa bumi dan tsunami yang menerjang Palu, Sulawesi Tengah, beberapa hari lalu. Ketujuh atlet tersebut adalah Ardi Kurniawan, Petra Mandagi, Gleen Mononutu, Reza Kambey, Franky Kowaas, Fahmi Malamg, dan Dong Jin-lee. Selain tujuh atlet tersebut, terdapat tiga kru atau pendukung acara perlombaan paralayang Palu Nomoni 2018 yang turut menjadi korban.
Yudha mengatakan Dong Jin-lee teridentifikasi dari keterangan pihak keluarga yang mengenali jenazah saat ditemukan tadi siang sekitar pukul 14.45 Wita. "Pihak keluarga memastikan jenazah yang ditemukan siang tadi di reruntuhan Hotel Roa Roa adalah Dong Jin, berdasarkan ciri terdapat luka jahitan di perut," ujarnya.
Yudha menuturkan, setelah dievakuasi, jenazah atlet paralayang asal Korea Selatan itu rencananya dikremasi di Palu oleh pihak keluarga. "Ini atas permintaan keluarga yang sudah ikhlas, dan akan dilakukan kremasi di Palu," ucapnya.
Hingga hari kelima pascabencana gempa dan tsunami, total telah ditemukan lima jenazah atlet paralayang, yakni Ardi Kurniawan, Gleen Mononutu, Petra Mandagi, Franky Kowas, dan Dong Jin-lee.
"Total sudah lima orang yang ditemukan, masih tersisa dua orang lagi yang masih dalam pencarian," tutur Yudha. Dua atlet paralayang yang masih belum ditemukan adalah Serda Fahmi dan Reza Kambey, atlet dari Jawa Timur.
Tujuh atlet dan tiga kru paralayang ini hilang kontak setelah terjadi gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat, 28 September 2018. Ketujuh atlet dan tiga kru ini merupakan peserta kejuaraan Palu Nomoni 2018. Kejuaraan lintas alam Palu Nomoni ini baru pertama kalinya digelar dalam rangka Festival Pesona Palu Nomoni 2018. Total ada 30 atlet yang ikut, 27 di antaranya berasal dari Indonesia dan tiga orang dari luar negeri, yakni Singapura, Korea Selatan, dan Belgia.