Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Jadi Ajang Sport Tourism, Kejuaraan Paralayang Internasional Digelar di Banyuwangi

Sport tourism seperti paralayang ini merupakan salah satu cara Banyuwangi untuk memperkenalkan potensi destinasi Gunung Menyan.

24 Mei 2024 | 12.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Banyuwangi - Kejuaraan Paralayang Internasional atau International Paragliding Accuracy Championship (IPAC) 2024 Category 2 (Cat 2) kembali digelar di Puncak Gunung Menyan, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, 25-28 Mei 2024. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Pemkab dan Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Banyuwangi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kejuaraan International Paralayang Cat 2 yang bakal menjadi ajang sport tourism berkelas dunia di Banyuwangi ini merupakan seri kedua yang digelar di Indonesia. Pada tahun ini, ada tiga seri lain yang digelar di Tanah Air.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami bersyukur Banyuwangi dipilih jadi tuan rumah rangkaian series IPAC. Dengan event ini, tentunya membuktikan Gunung Menyan layak terus dikembangkan potensinya sebagai spot paralayang di Indonesia," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, dalam keterangan tertulis yang diterima TEMPO, Kamis, 23 Mei 2024.

Ajang ini bakal diikuti 87 peserta dari dalam dan luar negeri. Rinciannya, 83 atlet berasal dari berbagai daerah di Tanah Air. Seperti Papua, Sulawesi Tengah, Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh, dan Jawa Timur. Sementara 4 atlet lainnya datang dari Rumania, Uni Emirat Arab, Malaysia, dan Nepal.

Kenalkan Gunung Menyan

Terbang dengan paralayang di Gunung Menyan memberi pengalaman unik. Puncak gunung ini punya ketinggian 730 meter di atas permukaan laut. Berparalayang dari Gunung Menyan menawarkan lansekap indah pegunungan dan perkotaan di Banyuwangi. Gunung Menyan merupakan bagian dari gunung api purba berusia 33 juta tahun.

"Sport tourism seperti paralayang ini merupakan salah satu cara kami untuk memperkenalkan potensi destinasi Gunung Menyan yang menyuguhkan keindahan lansekap gunung purba dari ketinggian," kata Ipuk yang pernah menjajal paralayang di Gunung Menyan. 

Ipuk berharap kejuaraan yang digelar di Banyuwangi bisa memberikan kesan positif bagi para atlet. "Sehingga mereka bisa ikut mempromosikan Banyuwangi di negara asalnya,” imbuhnya.

Wisata Dirgantara

Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Banyuwangi, Alfin Kurniawan, menambahkan kejuaraan paralayang internasional seri 2 Cat 2 ini memperlombakan 4 nomor, yakni umum, putri, beregu, dan junior under 26 (U-26).

“Diikuti atlet dari berbagai negara. Kejuaraan ini akan mendukung pengembangan destinasi baru wisata dirgantara. Dan yang lebih penting, mengenalkan dan mencetak atlet-atlet baru paralayang,” kata Alfin.

Tahun ini merupakan kali ketiga Banyuwangi menggelar kejuaraan paralayang.

“Setelah tiga kali menggelar kejuaraan paralayang, atlet cabang olah raga ini mulai bermunculan. Saat ini sudah ada 7 atlet bersertifikat yang kita miliki,” Alfin menambahkan.

DAVID PRIYASIDHARTA 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus