Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

GM Yang Rendah ?

Pemegang gm di indonesia herman suradireja, dalam kejuaraan catur nasional hanya menempati urutan ke-2 diantara 6 pemain yang dikirim ke olimpiade catur di malta, karena adanya sas sus sogok dalam kejuaraan.(or)

30 Agustus 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HERMAN Suradireja adalah satu-satunya pemegang gelar Grand Master (GM) di Indonesia. Tapi dalam Kejuaraan Catur Nasional 1980, yang diselenggarakan di Jakarta, Februari ia hanya menempati urutan kedua. Juaranya adalah Eddy Handoko --baru bertitel master nasional (MN). Robert Jamieson, master internasional (MI) dari Australia, dalam Chess Player's Quarterly menilai Herman sebagai GM tingkat rendah. Betulkah? Sulit itu dibuktikan. Namun dalam Kejuaran Catur Nasional soal jual-beli angka kemenangan sudah menggerayang sekitar tujuh tahun. Dan soal sogok dalam Kejuaraan Catur Nasional 1980 oleh yang seorang pemain senior dianggap paling jorok Karena di situ tawar-menawar sudah berlangsung secara terbuka. Dari situ terpilih enam orang, yang akan diturunkan di Olympiade Catur di Malta, Z0 November s.d. 8 Desember. Keenamnya (ditulis menurut ranking) adalah Eddy Handoko, Herman Suradireja, Ronny Gunawan, Ardiansyah, Herman Kusnadi, dan Iskandar Arief. Tapi santerny soal sogok tadi telah menimbulkan keraguan di kalangan penggemar catur akan kemampuan para pemain terpilih itu. Maka ada tuntutan agar diadakan pemilihan ulangan. Percasi yang menyambut positif tuntutan tersebut menyelenggarakan lagi seleksi nasional. Selain dari kelompok enam terbaik, ikut pula bermain empat orang yang menduduki urutan di bawah mereka. Hasilnya ternyata tak berubah banyak. Dari Suko ulon, Jawa Timur (tempat seleksi nasional diselenggarakan pertengahan Juli, pergeseran yang terjadi cuma dalam urutan saja. Susunan mereka yang terbaik sekarang adalah Ardiansyah, Ronny Gunawan Eddy Handoko, Herman Suradireja, Herman Kusnadi, dan Iskandar Atief. Adanya pergeseran itu dipersoalkan orang pula. Fokusnya adalah pada Herman Suradirea -- yang merosot dari urutan kedua jadi diempat. Kantor berita Antara, Agustus, mengutip suatu sumber dan menulis "Apabila Herman Suradireja ditempatkan sebagai pemain papan pertama di Olympiade (Catur) berarti tidak akan menggambarkan kekuatan sesungguhnya lari tim Indonesia. Seandainya diturunkan pada papan keempat, sesuai makin, akan lebih ganjil lagi dan menjadi pertanyaan besar bagi peserta lain. Sebab dia merupakan seorang pemain bergelar tertinggi, GM, yang diakui Federasi Catur Internasional (FIDE)." Dalam Olympiade Catur konon berlaku ketentuan bahwa seorang pemain papan keempat tidak bisa main di papan lebih atas, kecuali salah seorang regu inti sakit atau istirahat. Dan itu pun hanya bisa dilakukan satu tingkat dari kedudukan semula. Djamal Djamil, Ketua I Bidang Teknik Percasi, tidak menganggapnya serius. "Kalau kita menurun'kan para pemain menurut urutan gelarnya, kita tidak memberikan kesempatan pada pemain muda," katanya pada TEMPO pekan lalu . Herman Suradireja sendiri tak mempermasalahkan tentang pergeseran urutannya. "Bagi saya turun di papan keempat tidak jadi masalah," katanya. "Yan penting ikut bertanding. Karena dalam ketentuan FIDE, seorang GM paling tidak dalam jangka tiga tahun harus mengikuti satu pertandingan internasional." Namun ada pemikiran di kalangan ofisial supaya ia cuma dijadikan sekondan (penasihat) saja. Melihat kekuatan tim Indonesia ke Olympiade Catur 1980 di Malta, Percasi agaknya tidak terlalu berharap. Toh kali ini tak ada pelatnas, karena kesulitan biaya. Dan tak ada pelatihnya yang cukup berwibawa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus