Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Berita koran membantu korchnoi

Korchnoi kembali mendekati posisi untuk menjadi kandidat penantang gelar dalam kejuaraan catur dunia di buenos aires, setelah mengalahkan polugayevsky.

30 Agustus 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MINGGAT dari Uni Soviet, empat tahun lalu, Viktor Korchnoi masih membuktikan dirinya tangguh di papan catur. Ia sempat merepotkan juara bertahan Anatoly Karpov, bekas rekan senegaranya, dalam kejuaraan dunia di Baguio City, Filipina, Oktober 1978. Korchnoi baru terkalahkan setelah permainan mencapai 32 partai dan memakan tempo sekitar 10 minggu Kedudukan akhir 6-5 (hasil remis tidak dihitung) untuk Karpov. Korchnoi kini kembali mendekati posisi untuk menjadi kandidat penantang gelar Terakhir -- dua jenjang sebelum bertemu lagi dengan Karpov--ia mengalahkan pemain Soviet lainnya Lev Polugayevsky di Buenos Aires, 20 Agustus. Dengan kemenangan tersebut Korchnoi tinggal berhadapan dengan pemenang pertarungan antara Robert Huchner (Jerman Barat) dan Lajos Portisch (Hungaria). Ketika berita ini diturunkan pertandingan keduanya di Abano Terme, Italia, belum berakhir. Sukses Korchnoi banyak ditopang oleh kecermatan sekondannya: Michael Stean (Inggris) dan Yasser Seirawan (Amerika Serikat). Misalnya setelah dari 13 partai sebelumnya kedua pihak berbagi angka 6 « lawan 6 «, para sekondan tersebut menganjurkan Korchnoi untuk menggunakan variasi pembukaan Inggris. Rupanya mereka memperhatikan berita bahwa Portisch yang memakai variasi itu pada partai ke-5 hampir meraih kemenangan dari lawannya. Partai ke-51 Huebner-Portisch itu berakhir remis. Para pengamat catur menilai saran kedua sekondan Korchnoi itu terlalu berani "Kami tahu bahwa variasi tersebut lebih menguntungkan pihak yang memegang buah putih," kata Seirawan. Tapi Portisch ternyata membuktikan bahwa buah hitam pun dapat digunakan secara efektif." Waktu memainkan variasi pembukaan Inggris itu Portisch memegang buah hitam. Mengapa Polugayevsky pada partai ke-14 itu tidak bisa memaksakan remis seperti Huebner. "Ia ternyata tidak membaca koran yang memuat laporan pertandingan partai ke-5 Huebner melawan Portisch," ujar Stean. "Hingga ia mengulangi kesalahan yang dibuat Huebner, dan bahkan lebih buruk lagi." Horchnoi memainkan variasi pembukaan Inggris itu setelah kedua sekondannya melengkapi langkah yang dijalankan Portisch membacanya dari koran Argentina, mereka mengolahnya dengan kemungkinan lain. Dan menang. Korchnoi, kini menjadi warganegara Swiss dan bermukim di Wohlen, dari 14 partai melawan Polugayevsky mencatat tiga kali menang (semuanya sewaktu memegang buah hitam), dan dua kali kalah. Bagi Polugayevsky ini adalah kekalahannya kedua dari Korchnoi dalam usahanya untuk menjadi kandidat penantang gelar. Yang pertama, juga di babak semi final, tahun 1977. Tentang peluang berikutnya, Korchnoi, 49 tahun, tak memberikan komentar "Yang jelas pertandingan berikutnya, melawan Huebner atau Portisch pasti akan seru," ungkap Stean.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus