SIAPA kampiun catur dunia tahun 2000? Calonnya sudah lahir: komputer. "Mesin ini akan menggilas semua pecatur andal," kata Hans Berliner. Kepala riset komputer catur pada Institut Carnegie Mellon, Pittsburgh, ini optimistis pecatur nomor wahid dunia, Gary Kasparov, 25 tahun, yang dijuluki anak ajaib dari Azerbaijan, tak akan berkutik melawan komputer. Berliner tak membual. Akhir 1988, sebuah komputer yang diberi nama Deep Thought (DT) telah membuktikan keunggulannya dengan mempecundangi sejumlah grandmaster (GM) termuka di turnamen catur internasional di Long Beach, California. Bahkan, DT, berhasil mengumpulkan nilai 6 1/2 dari maksimal 8, keluar sebagai juara bersama GM Antony Miles dari Inggris. Salah satu kemenangan DT yang paling mengesankan adalah ketika mesin itu menghentikan langkah favorit juara GM Bent Larsen di babak ketiga. Larsen, pecatur kawakan Denmark, yang bermain dengan buah putih, hanya sempat main 44 langkah, dan menyerah. Meski keluar sebagai juara bersama, hadiah sebesar US$ 10.000 tak dibagi. Semua masuk ke kantung Miles Berdasarkan peraturan Federasi Catur, DT tidak boleh menerima hadiah karena ia sebuah mesin. Program DT dibuat oleh Feng-Hsiung Hsu, 21 tahun, mahasiswa jurusan komputer pada Institut Carnegie-Mellon, dengan bantuan empat temannya pada awal 1988. Belum berumur setahun, DT sudah menjuarai catur antarkomputer di AS. "Hampir semua langkah pembukaan yang ada dikuasai oleh mesin pintar ini," puji GM Arnold Denker. Kehebatan DT, berukuran 40 x 38 cm, terletak pada "daya pikir"-nya. Mesin ini punya kemampuan menghitung sampai 165.000 langkah per detik dan sekaligus memberikan perkiraan jawaban lawan. Denker, 74 tahun, juara Amerika 1944 yang masih aktif memainkan bidak, karena itu Elo Rating-nya masih 2.410 -- ketika mengikuti turnamen catur mesin lawan manusia di New York, September lalu, kalah lawan komputer. Pertandingan empat ronde itu dimenangkan komputer dengan angka 3 1/2 lawan 1/2. Kelebihan lain komputer, menurut Denker, mesin itu punya sejumlah keuntungan yang tak dimiliki manusia. Komputer catur tak punya aspek psikologis. Ia tak pernah merasa ciut terhadap lawan, tak punya problem rumah tangga, dan tak akan terpengaruh oleh ulah lawan yang menjengkelkan. Singkat kata, di meja pertandingan tak ada lagi perang urat saraf antara kedua pecatur yang berlawanan. Lalu, bagaimana cara DT menjawab langkah lawan? Mesin ini dibantu seorang pemandu, yang bertugas memasukkan langkah lawan ke jaringan memorinya. Langkah yang dimasukkan pada komputer di meja pertandingan itu kemudian dikirim lewat saluran telepon ke pusat komputer di Pittsburgh. Kelihatannya rumit, memang. Ternyata, jawaban yang diberikan dari Pittsburgh sudah muncul di layar komputer di tempat pertandingan dalam sekejap. Pertandingan catur melawan komputer ini memang bukan tontonan yang menarik untuk dilihat karena permainan catur, seperti kata Denker, tak cuma sekadar mengadu bidak di petak yang jumlahnya 64 itu, tapi juga ajang untuk mengetahui watak asli dua pecatur yang berhadapan. Lihat saja, ketika Viktor Korchnoi berhadapan dengan Anatoly Karpov dalam final kejuaraan dunia catur di Baguio, Filipina, 1978. Waktu itu, Korchnoi, juara bertahan asal Uni Soviet yang membelot ke Barat, sempat menuding Karpov mendatangkan tukang hipnotis untuk memenangkan pertandingan. Bumbu-bumbu seperti itu tak akan kita temui lagi bila yang berhadapan di papan catur adalah manusia dan komputer. Padahal, selama ini, pertarungan catur tetap menarik untuk ditonton karena kita bisa melihat watak asli atletnya. AKS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini