Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Olimpiade Paris 2024 tampaknya akan menjadi salah satu turnamen terburuk bagi Indonesia di cabang bulu tangkis. Dari enam atlet yang berpartisipasi, lima diantaranya sudah tersingkir dari kompetisi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kini tinggal Gregoria Mariska Tunjung yang masih berjuang mempertahankan martabat bulu tangkis Indonesia. Sebelumnya, ia mengatakan tidak ingin lengah untuk menghadapi wakil Korea Selatan, Kim Ga Eun, pada babak 16 besar Olimpiade Paris 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Untuk melawan Kim Ga Eun, saya mencoba tidak mau terlalu terbebani dengan memikirkan banyak hal. Saya tidak mau anggap saya pernah menang lawan dia, saya anggap 0-0 lagi tapi saya mau menang. Saya akan mempersiapkan semuanya, mulai dari fisik, teknik dan mental,” ujar dia dikutip dari keterangan tertulis PBSI, di Jakarta, Rabu, 31 Juli 2024.
Gregoria yang turun sebagai unggulan ketujuh, menang dramatis atas wakil Korea Selatan Kim Ga Eun dengan skor 21-4, 8-21, 23-21 dalam pertandingan partai 16 besar yang digelar di Porte De La Chapelle Arena tersebut.
“Pastinya lega bisa memenangkan pertandingan yang melelahkan ini. Bagi saya cukup menjadi beban apalagi dengan keadaan sekarang saya tinggal sendiri,” kata Gregoria.
Gregoria Mariska Tunjung bertekad untuk tampil “habis-habisan” pada babak perempat final Olimpiade Paris 2024, melawan Ratchanok Itanon dari Thailand yang bakal bergulir Sabtu ini, pukul 14.40 WIB.
“Sudah (mencapai) perempat final tapi saya mau lebih. Saya akan melakukan semua yang saya bisa,” kata Gregoria, dikutip dari keterangan singkat PP PBSI, Jumat lalu.
Profil Gregoria Mariska Tunjung
Gregoria Mariska Tunjung Cahyaningsih adalah seorang pemain bulu tangkis tunggal putri asal Indonesia yang lahir pada 11 Agustus 1999 di Wonogiri, Jawa Tengah. Ayahnya bernama Gregorius Maryanto dan ibunya bernama Fransiska Romana.
Gregoria, yang sering dipanggil Grego, sudah tertarik dengan bulu tangkis sejak kecil. Orang tuanya sangat mendukung minatnya tersebut, bahkan sejak Grego masih duduk di bangku sekolah dasar. Ia mengasah kemampuannya di AUB Surakarta Club di Jawa Tengah sebelum pindah ke Mutiara Cardinal Club di Bandung saat kelas 5 SD.
Grego bergabung dengan pelatnas Cipayung pada tahun 2013 setelah meraih lima gelar di Sirkuit Nasional pada tahun tersebut. Prestasinya terus berlanjut, dengan kemenangan di Singapore International Series dan Indonesia International Badminton Championship pada tahun 2015.
Bakat Grego yang luar biasa membuatnya menjadi bagian penting dari tim Indonesia, khususnya di tunggal putri. Nama Gregoria Mariska Tunjung semakin dikenal pada tahun 2017 setelah memenangkan Kejuaraan Dunia Junior BWF di Yogyakarta. Kemenangan di Spain Masters 2023 juga mengakhiri lima tahun puasa gelar bagi Grego. Selain itu, ia juga menjadi juara di Finland Open 2018.
Gregoria terus meraih prestasi dan mengharumkan nama Indonesia hingga akhirnya bergabung dengan tim tunggal putri senior.
Dilansir dari bwfworldtourfinals.bwfbadminton.com, Pada usia 24 tahun, Gregoria telah mencapai peringkat 8 dunia dalam kategori tunggal putri, sesuai dengan data dari BWF (Badminton World Federation). Selain itu, ia juga menempati peringkat 8 di World Tour Ranking dalam kategori yang sama.
Prestasi ini mencerminkan dedikasi dan kerja keras Gregoria dalam mengasah kemampuannya, serta dukungan penuh dari pelatih dan timnya. Dengan terus mengukir prestasi di berbagai turnamen internasional, Gregoria Mariska Tunjung terus mengharumkan nama Indonesia di dunia bulu tangkis.
Adapun beberapa prestasi yang pernah diukir oleh Gregoria Mariska Tunjung yang akan dijabarkan di bawah ini.
- Runner-up Malaysia International Challenge (2014)
- Juara 1 Kejuaraan Singapore International Series (2015)
- Juara 1 Kejuaraan Indonesia International Challenge (2015)
- Medali perak Kejuaraan Asia Junior (2016)
- Runner-Up Kejuaraan Syed Modi India Terbuka Grand Prix Gold (2017)
- Runner-Up Kejuaraan Indonesia International Series (2017)
- Medali perunggu SEA Games (2017)
- Medali emas Kejuaraan Dunia Junior (2017)
- Medali perunggu di Kuala Lumpur 2017 Tim putri
- Medali perunggu di Kuala Lumpur 2017 Tunggal Putri
- Medali perunggu di Jakarta–Palembang 2018 Tim Putri
- Medali perunggu di Alor Setar 2018 Beregu Putri
- Medali perak di Filipina 2019 Tim Putri
- Medali perunggu di Nanning 2019 Tim Campuran
- Pesta Olahraga Asia
- Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia
- Piala Sudirman
- Medali emas di Selangor 2022 Beregu Putri
- Runner up Australian Open 2022 Tunggal Putri
- Juara Spain Masters 2023 Tunggal Putri
SUKMA KANTHI NURANI | ARKHELAUS WISNU TRIYOGO | MEUTIA MURTI DEWI