Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Gugur Sebelum Bertanding

Keberangkatan PSSI yunior ke turnamen Asia di Taheran dibatalkan. Seluruh pemain kecewa. Tawaran bertanding dalam turnamen 4 besar HUT PSSI mereka tolak sebagai protes. (or)

23 April 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TIM PSSI Junior telah gugur sebelum turun ke gelanggang pertandingan. Selasa pekan lalu beberapa pemain nampak duduk-duduk santai di bawah pohon rindang di Jalan Mendayung Senayan. Agaknya mereka masih berharap sekiranya masih ada kemungkinan dirubahnya keputusan pembatalan ke Turnamen Asia di Teheran, yang diumumkan R. Sumantri, Ketua III PSSI yang menurut rencana akan bertindak sebagai tim-manajer PSSI Jr itu. Tapi nampaknya pengumuman Sumantri itu menjadi final ketika kepada mereka sebagai ganti ke Teheran, disodorkan tawaran bertanding dalam 4 besar bersama Assyabab, Warna Agung dan Pardedetex. Ke-18 pemain junior itu telah mengalami gemblengan 3 bulan di Salatiga dan Jakarta. Dalam pertandingan percobaan terakhir menjelang keberangkatan yang dibatalkan pada tanggal 11 April, mereka berhasil menang dari Angkasa 3, Mahasiswa 4-2 dan kalah dari PLN 2-3. Anak-anak asuhan pelatih Mangindaan ini nampak betul-betul kecewa, karena tidak dapat bertanding bersama ke-15 tim junior Asia di Teheran. Dan pada umumnya mereka menyesalkan sikap pimpinan PSSI yang hampir selama dua minggu mundur-maju dalam menentukan berangkat tidaknya tim. Dan penolakan mereka untuk bermain dalam turnamen "4 besar" untuk memperingati ulang tahun PSSI, agaknya merupakan puncak kekecewaan terhadap kebijaksanaan pimpinan PSSI. Lebih-lebih kebijaksanaan tersebut menyangkut soal keuangan. Satu faktor yang tampaknya sudah bukan masalah lagi kalau saja Ketua Umum Bardosono mau menanda-tangani surat pinjaman. Karena Gubernur Ali Sadikin sendiri memang sudah berjanji akan membantu PSSI demi kepentingan nasional. Tapi tentu secara organisatoris harus berlaku pula "aturan permainannya"-nya. Kini, setelah pembatalan ke Teheran itu mata orang makin menyoroti keadaan keuangan PSSI dan kerjasama di antara pengurus PSSI sendiri. Ada suarasuara dari kalangan PSSI yang kini ingin menuntut supaya "Mandataris" PSSI, Bardosono, diperiksa kebijaksanaan keuangannya -- bukan oleh "verifikasi komisi" yang diangkat oleh PSSI sendiri, tapi oleh suatu badan yang netral di bawah pengawasan KONI Pusat. Ada pula yang mengatakan bahwa Wakil Ketua I Muhono, Ketua II Dono Indarto dan Ketua III R. Sumantri akan serempak mengundurkan diri sebagai protes terhadap kebijaksanaan Ketua Umum PSSI yang memimpin seenak "isi perut"-nya. Tapi sumber lain menyatakan pula bahwa keinginan pengunduran secara serempak itu memang ada. Hanya para Wakil Ketua itu konon sedang memperkirakan apakah pihak KONI akan mendukung tindakan mereka. Dan bagaimana pula kalau Bardosono dengan gaya lamanya akan mempersilakan mereka mundur saja, dan mengangkat Wakil Ketua yang baru. Itu 'kan kehilangan kursi jabatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus