TIM PSSI Junior telah gugur sebelum turun ke gelanggang
pertandingan. Selasa pekan lalu beberapa pemain nampak
duduk-duduk santai di bawah pohon rindang di Jalan Mendayung
Senayan. Agaknya mereka masih berharap sekiranya masih ada
kemungkinan dirubahnya keputusan pembatalan ke Turnamen Asia di
Teheran, yang diumumkan R. Sumantri, Ketua III PSSI yang menurut
rencana akan bertindak sebagai tim-manajer PSSI Jr itu.
Tapi nampaknya pengumuman Sumantri itu menjadi final ketika
kepada mereka sebagai ganti ke Teheran, disodorkan tawaran
bertanding dalam 4 besar bersama Assyabab, Warna Agung dan
Pardedetex.
Ke-18 pemain junior itu telah mengalami gemblengan 3 bulan di
Salatiga dan Jakarta. Dalam pertandingan percobaan terakhir
menjelang keberangkatan yang dibatalkan pada tanggal 11 April,
mereka berhasil menang dari Angkasa 3, Mahasiswa 4-2 dan kalah
dari PLN 2-3. Anak-anak asuhan pelatih Mangindaan ini nampak
betul-betul kecewa, karena tidak dapat bertanding bersama ke-15
tim junior Asia di Teheran. Dan pada umumnya mereka menyesalkan
sikap pimpinan PSSI yang hampir selama dua minggu mundur-maju
dalam menentukan berangkat tidaknya tim. Dan penolakan mereka
untuk bermain dalam turnamen "4 besar" untuk memperingati ulang
tahun PSSI, agaknya merupakan puncak kekecewaan terhadap
kebijaksanaan pimpinan PSSI.
Lebih-lebih kebijaksanaan tersebut menyangkut soal keuangan.
Satu faktor yang tampaknya sudah bukan masalah lagi kalau saja
Ketua Umum Bardosono mau menanda-tangani surat pinjaman. Karena
Gubernur Ali Sadikin sendiri memang sudah berjanji akan membantu
PSSI demi kepentingan nasional. Tapi tentu secara organisatoris
harus berlaku pula "aturan permainannya"-nya.
Kini, setelah pembatalan ke Teheran itu mata orang makin
menyoroti keadaan keuangan PSSI dan kerjasama di antara pengurus
PSSI sendiri. Ada suarasuara dari kalangan PSSI yang kini ingin
menuntut supaya "Mandataris" PSSI, Bardosono, diperiksa
kebijaksanaan keuangannya -- bukan oleh "verifikasi komisi" yang
diangkat oleh PSSI sendiri, tapi oleh suatu badan yang netral di
bawah pengawasan KONI Pusat. Ada pula yang mengatakan bahwa
Wakil Ketua I Muhono, Ketua II Dono Indarto dan Ketua III R.
Sumantri akan serempak mengundurkan diri sebagai protes terhadap
kebijaksanaan Ketua Umum PSSI yang memimpin seenak "isi
perut"-nya.
Tapi sumber lain menyatakan pula bahwa keinginan pengunduran
secara serempak itu memang ada. Hanya para Wakil Ketua itu konon
sedang memperkirakan apakah pihak KONI akan mendukung tindakan
mereka. Dan bagaimana pula kalau Bardosono dengan gaya lamanya
akan mempersilakan mereka mundur saja, dan mengangkat Wakil
Ketua yang baru. Itu 'kan kehilangan kursi jabatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini