Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ganda putra Indonesia Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto melaju ke babak 16 besar Indonesia Masters 2025 usai menaklukkan wakil Denmark Mads Vestergaard / Daniel Lundgaard melalui pertandingan sengit di lapangan 1, Istora Senayan, Jakarta pada Selasa, 21 Januari 2025. Bermain sepanjang 54 menit, Fajar / Rian menang dengan skor 13-21, 21-19, 21-11.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Indonesia itu tak mengawali pertandingan dengan baik. Mereka tertinggal di awal hingga interval, sebelum akhirnya kalah 13-21.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada game kedua, ganda putra ranking keempat dunia itu mulai menekan permainan lawan yang sebelumnya cenderung menguasai pertandingan. Kejar-mengejar terjadi. Acap kali hanya berjarak dua poin dan saling menyamakan kedudukan hingga Fajar / Rian mampu menangf di game ini dengan skor 21-19 untuk memaksakan rubber game.
Pada game ketiga, Fajar / Rian mengawali dengan mengemas lima poin beruntun. Keberhasilan mereka mendapatkan angka terus-menerus mendapat sorakan penonton sehingga tempat pertandingan bergemuruh.
Menjelang interval, pasangan Denmark sempat memperkecil ketinggalan tetapi belum bisa mengejar perolehan nilai Fajar / Rian 11-8.
Setelah interval, perolehan nilai Fajar / Rian melaju meninggalkan lawannya hingga memenangi game ketiga dengan 21-11, untuk memastikan kemenangan.
Setelah pertandingan, Fajar mengakui agak kesulitan melawan ganda putra Denmark itu meski belakangan ini mereka dalam tren positif. Ia mengatakan tidak mudah melawan mereka apalagi di awal-awal pertandingan saat mereka belum bermain maksimal.
“Tadi memang di game pertama kami terlalu menunggu untuk bermain, maksudnya dalam arti tidak melakukan speed yang terus-terusan cepat. Sementara tadi di game ketiga itu game penentuan, kami terus mempercepat tempo permainan,” kata Fajar kepada wartawan.
Sementara itu, Rian menuturkan lawan bermain baik dan tepat di game pertama sementara ia dan Fajar banyak melakukan kesalahan sendiri dengan gampang mati bola. “Lalu memang kami juga masih mencari-cari pola permainan yang pas, dirasa juga kami permainannya masih belum baik jadi coba terus sampai akhirnya Alhamdulilah lebih baik di game kedua dan game ketiga,” ucapnya.
Fajar / Rian juga menyoroti taktik lawan yang mengulur-ulur waktu ketika mereka sedang mendapatkan poin. Rian mengatakan ada bola yang mengenai baju tapi poin bagi lawan.
“Tapi sebaliknya tadi ada beberapa hal yang diprotes lawan buat kami. Tadi mereka ingin lap keringat, tetapi menurut saya juga mereka terlalu banyak delay-nya, karena posisi kami sedang poin beruntun dan mereka coba buat men-delay secara terus-menerus,” katanya.
Fajar menilai ada beberapa keputusan wasit terlihat merugikan tim Indonesia dan beberapa merugikan tim Denmark. “Cuma jujur hari ini saya tak tahu di lapangan 1 tak ada chaplenge. Itu saja,” katanya.
Pilihan Editor: Begini Komentar Alwi Farhan Usai Tersingkir di Babak Kualifikasi Indonesia Masters 2025