Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Ini Kegiatan Richard Mainaky Seusai Pensiun dari Pelatnas Bulu Tangkis

Richard Mainaky pulang ke kampung halaman istrinya di Manado selepas memutuskan pensiun dari kursi pelatih kepala ganda campuran Pelatnas PBSI.

22 Oktober 2022 | 14.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Richard Mainaky. (pbdjarum.org)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Richard Mainaky pulang ke kampung halaman istrinya di Manado, Sulawesi Utara, selepas memutuskan pensiun dari kursi pelatih kepala ganda campuran Pelatnas Cipayung tahun lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hampir setahun ini, Richard bergabung bersama salah satu klub badminton bernama PB Talenta untuk mengembangkan talenta-talenta muda asal Sulawesi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PB Talenta merupakan klub kecil yang sebelumnya hanya memiliki 20 peserta. Namun sejak kedatangan Richard, klub yang juga bekerja sama dengan PB Djarum itu bertambah menjadi sekitar 60 peserta ditambah lima pelatih.

“Kalau usia dini, bibit tidak kalah dengan Jawa, pelatih di sana juga cukup bagus dan punya kemampuan melatih. Hanya saja sekarang kami masih harus mendidik konsistensi latihan dan disiplin waktu,” ujar Richard di sela-sela Audisi Umum PB Djarum 2022 di GOR Djarum, Kudus, Jumat.

Baca Juga: Tontowi Ahmad Soroti Kelemahan Ganda Campuran Indonesia

Pelatih yang membantu mengantarkan Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad meraih emas Olimpiade itu menambahkan bahwa selain mengembangkan talenta muda, dia juga bertanggung jawab membenahi sistem pembinaan klub.

Untuk meningkatkan kualitas dan fokus latihan para atlet, Richard telah mengembangkan tempat latihan dan jadwal latihan agar lebih intens.

“Sebelum saya gabung latihan cuma sore aja. Begitu saya gabung kami sudah dapat GOR baru dengan lima lapangan. Dan untuk latihan saya bikin pagi, siang, sore setiap Senin hingga Jumat,” kata dia.

Richard mengakhiri kariernya sebagai pelatih bulu tangkis nasional setelah 26 tahun mengabdi di Pelatnas Cipayung. Pria kelahiran Ternate, Maluku Utara itu mundur dari Pelatnas sejak 27 September 2021.

Dia mengatakan keputusan pensiun merupakan keputusan yang tepat demi regenerasi pelatih.

“Saya rasa sudah cukup, kalau saya terus di sana kapan pelatih-pelatih muda mau berkembang? Di pikiran saya, selain ada regenerasi pemain harus juga ada regenerasi pelatih,” kata dia.

Baca Juga: Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala Suhandinata

Nurdin Saleh

Nurdin Saleh

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus