Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Ini Penyebab Utama Pencak Silat Belum Bisa Dipertandingkan di Olimpiade

Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari, mengungkapkan alasan pencak silat belum bisa dipertandingkan di Olimpiade. Usaha sedang dilakukan.

18 Desember 2024 | 06.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ketua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari. TEMPO/Randy

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari mengatakan bahwa Indonesia telah berada dalam jalur yang tepat dalam tahapan memperoleh pengakuan Komite Olimpiade Internasional (IOC) atas pencak silat agar cabang olahraga tersebut bisa dipertandingan di Olimpiade.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Jadi sebelum bisa ikut olimpiade manapun, pencak silat ini harus bisa diakui oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC),” kata pria yang akrab disapa Okto, Selasa, 17 Desember 2024. Ia menyampaikan itu dalam  jamuan makan malam jelang perhelatan Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-20 dan Kejuaraan Dunia Pencak Silat Junior ke-5 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Okto, beberapa tahapan harus dilalui lebih dulu agar pencak silat bisa diakui oleh IOC, salah satunya berkoordinasi dengan Badan Antidoping Dunia (World Anti-Doping Agency/WADA) terkait keanggotaan Indonesia dalam organisasi tersebut.

“Insya Allah Januari proses administrasi (keanggotaan Indonesia dalam WADA) bisa selesai semua, setelah itu baru kami bisa mulai komunikasi selanjutnya,” kata Okto.

Okto menyampaikan bahwa setelah pencak silat diakui oleh IOC, maka beladiri asal Indonesia ini bisa dipertandingkan di Asian Games.

“Dari 45 negara anggota Asian Games itu hampir semua negara punya olahraga dengan karakternya masing-masing dan semua semuanya ingin dipertandingkan, sedangkan cabang olahraganya terbatas,” ujar Okto.

Komite Olimpiade Indonesia (KOI) bersama Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), kata Okto, terus menjalin komunikasi agar pencak silat bisa segera memperoleh pengakuan dari IOC.

“Setelah (keanggotan Indonesia) di Badan Antidoping Dunia (WADA), setelah itu baru kita ke AIMS, lalu Sport Accord, dan lain-lainnya,” kata Ketua Harian Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) Benny Sumarsono, Selasa, 17 Desember 2024, di Abu Dhabi (UAE).

Melalui berbagai tahapan yang saat ini dijajaki, Benny berharap pencak silat bisa dipertandingkan di Asian Games 2026 di Jepang nanti.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus