Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Israel Adesanya Kian Meredup di Arena UFC, Alami 3 Kekalahan Beruntun ketika Takluk dari Nassourdine Imavov

Serangan brutal Nassourdine Imavov, petarung asal Prancis, membuat Israel Adesanya kalah TKO di ronde kedua dalam duel UFC ini.

2 Februari 2025 | 11.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Israel Adesanya saat melawan Nassourdine Imavov di arena UFC Arab Saudi, 2 Februari 2025. Ia kalah TKO di ronde kedua. REUTERS/Hamad I Mohammed

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Israel Adesanya, mantan juara kelas menengah UFC, berada dalam posisi yang sangat buruk. Di usia 35 tahun ia menderita tiga kekalahan beruntun di arena Oktagon.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adesanya, yang kehilangan gelarnya pada 2023, masuk ke pertarungan utama UFC Fight Night di Arab Saudi, Minggu WIB, 2 Februari 2024, dengan harapan bangkit kembali. Ia telah dua kali kalah beruntun dalam duel sebelumnya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, nasib berkata lain. Serangan brutal Nassourdine Imavov, asal Prancis, membuat dia kalah TKO di ronde kedua.

Usai laga, Adesanya menyampaikan kekecewaannya terhadap hasil tersebut. Ia mengungkapkan bahwa ia merasa gagal memenuhi ekspektasi para penggemar dan timnya, meskipun ia tetap bersyukur atas dukungan yang diberikan. “Saya benci mengecewakan para penggemar dan tim saya,” kata petarung Nigeria yang kini bermukim di Selandia Baru ini.

Menurutnya, timnya tetap bangga dengan kerja keras yang telah ia curahkan untuk pertarungan ini. Namun, ia juga menyadari bahwa ada sisi kejam dari olahraga ini, di mana kegembiraan bisa berubah menjadi kekecewaan dalam sekejap.

Momen ini menjadi sangat sulit bagi Adesanya karena momentum pertarungan ia rasakan berbalik drastis. Ia sempat tampil dominan di ronde pertama, namun serangkaian keputusan di ronde kedua membawanya pada kekalahan. 

Adesanya kemudian merefleksikan apa yang mungkin bisa dilakukan secara berbeda. “Mungkin seharusnya saya mengambil waktu lebih banyak,” ujarnya. Ia menyadari bahwa keputusan untuk terus menyerang tanpa memberi Imavov waktu bernapas adalah kesalahan fatal, meskipun niatnya adalah untuk mempertahankan tekanan.

Adesanya mengatakani bahwa rasa sakit akibat kekalahan ini adalah sesuatu yang susah digambarkan. “Anda harus benar-benar berada di situasi ini untuk tahu,” katanya. Baginya, olahraga ini adalah perpaduan antara keindahan dan kekejaman yang sulit dipahami oleh banyak orang.

Meski kecewa, Adesanya memberikan penghormatan kepada Imavov atas penampilan luar biasa yang ditunjukkannya. Ia menyadari bahwa lawannya pantas mendapatkan kemenangan ini. “Dia pasti senang bisa mengalahkan seseorang seperti saya,” kata dia. 

Dengan tiga kekalahan beruntun, peluang Adesanya untuk merebut kembali gelar juara kelas menengah semakin tipis. Sebelumnya, ia sudah menyatakan bahwa ia tidak pernah mengejar gelar juara di UFC. Namun, pertanyaan besar sekarang adalah apakah ia akan memutuskan untuk kembali bertarung. 

Saat ditanya tentang rencana masa depannya, Adesanya menyatakan bahwa ia belum memiliki jawaban pasti. Ia berencana untuk beristirahat sejenak, membantu rekan satu timnya yang memiliki pertarungan mendatang, dan memikirkan langkah selanjutnya.

Sebagai penutup, Adesanya memberikan tanggapan singkat terkait komentar tentang kemungkinan kembalinya ke oktagon. “Tidak dalam waktu dekat,” kata, dia yang Juli mendatang akan memasuki usia 36 tahun.

MMAFIGHTING | DAZN

Nurdin Saleh

Nurdin Saleh

Bergabung dengan Tempo sejak 2000. Kini bertugas di Desk Jeda, menulis soal isu-isu olahraga dan gaya hidup. Pernah menjadi juri untuk penghargaan pemain sepak bola terbaik dunia Ballon d'Or.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus