Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Juarai MotoGP Thailand 2025, Marc Marquez Ungkap Masalah yang Dialami di Lap 7

Marc Marquez juga memberikan apresiasi kepada adiknya, Alex Marquez, yang tampil impresif di MotoGP Thailand 2025.

2 Maret 2025 | 19.22 WIB

Pembalap Ducati Lenovo Team, Marc Marquez. REUTERS/Athit Perawongmetha
Perbesar
Pembalap Ducati Lenovo Team, Marc Marquez. REUTERS/Athit Perawongmetha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Marc Marquez berhasil menjuarai balapan utama MotoGP 2025 di Sirkuit Buriram, Minggu, 2 Maret. Ia mampu menjaga posisnya meski empat menglami masalh lap ke-7 dalam balapan itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Marquez, yang pernah delapan kali juara dunia, memulai balapan dari posisi pole position dan langsung melesat memimpin jalannya lomba. Namun, drama terjadi pada lap ke-7 ketika Marquez tiba-tiba melambat di tikungan 3, yang memberikan kesempatan bagi adiknya, Alex Marquez (Gresini Racing), untuk merebut posisi terdepan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apa yang terjadi saat ini? Marc Marquez mengungkapkan, saat itu mendapat peringatan tekanan ban depan yang tidak memadai, sehingga ia harus berhati-hati untuk menghindari penalti. 

Jika tidak segera memperbaiki situasi dalam tiga lap, Marquez terancam dikenai hukuman waktu sebesar 16 detik. “Ya,” jawab Marquez ketika ditanya oleh TNT Sport apakah ia mengalami masalah tekanan ban. 

Ia mengatakan bahwa balapan ini itu tak mudah dan sangat menuntut, “Karena di awal saya merasa sangat nyaman dan bahkan sudah membuka jarak. Namun, kemudian saya menyadari bahwa tekanan ban depan tidak cukup, jadi saya mulai mencari slipstream (arus angin dari pembalap di depan). Saya hanya punya margin tiga lap untuk memperbaikinya, dan itulah alasan mengapa saya baru menyalip Alex tiga lap menjelang akhir,” kata Marquez

Pembalap Lenovo Ducati ini menjelaskan bahwa aturan MotoGP mensyaratkan tekanan ban minimal 1,8 bar selama 60 persen dari total balapan. Jika pembalap gagal memenuhi syarat tersebut, mereka akan dikenai penalti waktu. Untuk menghindari risiko tersebut, Marquez mengubah gaya balapannya sepanjang akhir pekan agar tidak melewati batas tekanan ban. 

Namun, perubahan ini ternyata membuat tekanan awal ban sebelum balapan tidak cukup optimal. “Saya masih baru di tim ini, dan mereka juga masih belajar tentang saya,” kata Marquez. 

Ia terpaksa mengubah gaya balapan saya. “Saya mencoba tidak terlalu memaksa ban depan karena itu adalah area di mana Anda bisa kehilangan kendali dan jatuh, sesuatu yang benar-benar ingin saya hindari,” kata pembalap asal Spanyol ini.

Pembalap delapan kali juara dunia itu juga menyebut bahwa trek Buriram memungkinkan dirinya menggunakan beberapa gaya balapan berbeda dengan catatan waktu lap yang sama. Namun, perubahan gaya balapan ini mungkin menjadi penyebab tekanan ban tidak ideal. “Ini pengalaman yang baik untuk masa depan,” ujarnya.

Setelah mengikuti jejak adiknya selama 16 lap, Marc Marquez akhirnya menyalip Alex Marquez di tikungan 12 pada lap ke-23. Ia kemudian melesat menuju garis finis dengan keunggulan 1,7 detik. Kemenangan ini menandai awal sempurna bagi Marquez di musim 2025 bersama Ducati, sekaligus kemenangan pembuka musim pertamanya sejak 2014.

Bagi Marquez, hasil ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. “Ini luar biasa. Saya tidak bisa meminta lebih,” katanya. “Kami memulai perjalanan baru ini dengan pole position, kemenangan ganda di sprint race dan balapan utama.” 

Ia berterima kasih kepada tim pendukung. “Mereka membuat saya merasa sangat nyaman, baik di atas motor maupun di paddock. Marco Rigamonti, para mekanik, bahkan manajer tim, semuanya membuat saya merasa seperti sudah bekerja bersama mereka selama 10 tahun,” kata dia.

Marc Marquez juga memberikan apresiasi kepada adiknya, Alex Marquez, yang tampil impresif sepanjang akhir pekan di Buriram dengan terus finis di posisi kedua. “Menghabiskan akhir pekan bersama adik saya adalah sesuatu yang luar biasa bagi keluarga kami. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan ayah, ibu, dan seluruh keluarga,” kata dia.

Marquez yakin adiknya akan bisa menjadi juara di musim ini. “Jika Anda bertanya kepada Alex, dia pasti akan berkata, ‘Lain kali harus sebaliknya.’ Tapi percayalah, dia akan memenangkan balapan tahun ini. Dia balapan dengan sangat baik,” kata dia.

CRASH, MOTOGP

Nurdin Saleh

Nurdin Saleh

Bergabung dengan Tempo sejak 2000. Kini bertugas di Desk Jeda, menulis soal isu-isu olahraga dan gaya hidup. Pernah menjadi juri untuk penghargaan pemain sepak bola terbaik dunia Ballon d'Or.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus