Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Karpov Korchnoi Ketemu Lagi ?

Penantang gelar juara dunia, korchnoi mengajukan syarat, pihak penyelenggara harus mengusahakan keluarganya keluar dari uni soviet. dalam olympiade catur di buenos aires, korchnoi mengadukan fide.(or)

14 Februari 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DUA orang Rusia -- satu pemegang paspor Uni Soviet dan satu lagi pelarian -- kembali akan bertarung di papan catur. Mereka adalah Anatoly Karpov, penyandang predikat juara dunia, dan Korchnoi yang baru saja mendapatkan tiket penantang gelar untuk kali kedua, sesudah tahun 1978. Kali ini Korchnoi diduga akan menaik diri dari gelanggang perebutan gelar. Dalam suatu wawancara telepon Kantor Berita Prancis, AFP, ia menyebut kondisi sekarang tidak adil. "Karpov tinggal bersama keluarganya. Putra saya, Igor, berada di penjara," katanya. "Pertandingan dapat dilaksanakan pada waktunya hanya setelah Pemerintah Soviet membebaskan Igor dan memperbolehkan famili saya meninggalkan negeri itu." Korchnoi, 49 tahun, menambahkan semua pihak yang ingin menyelenggarakan pertandingan perebutan gelar ini terlebih dulu harus mengusahakan keluarganya keluar dari Uni Soviet. Ia sendiri bermaksud minta bantuan pada Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagan, untuk "menekan" Kremlin dalam hal ini. "Semua saluran akan digunakan," lanjutnya. Reagan belum menanggapi keinginan Korchnoi itu. Korchnoi kini menetap di kota Wohlen, Swiss, dan sekaligus memilih jadi warganegara sana. Ia minggat dari Uni Soviet ketika mengikuti turnamen catur IBM 1976 di Amsterdam. Ia mengaku di Uni Soviet dirinya selalu dibayangi intel gara-gara mengritik tajam Persatuan Catur Soviet yang mengagungkan Karpov. Setelah hijrah ke Barat prestasi Korchnoi makin meroket. Ia berhasil menempatkan diri sebagai penantang gelar untuk pertama kali selepas menundukkan bekas juara dunia Boris Spassky dari Uni Soviet dalam turnamen kandidat di Beograd, Yugoslavia, Januari 1978. Tapi Korchnoi gagal meraih gelar. Ia dikalahkan Karpov, juara bertahan, di Baguio City, Filipina, dalam suatu pertandingan catur paling kontroversial sembilan bulan kemudian. Waktu itu Korchnoi menuduh Karpov dilengkapi Pemerintah Soviet dengan ahli hipnotis, Dr. Vladimir Zoukhar, yang menyebabkan konsentrasinya jadi terganggu. Ia mungkin benar. Seperti terbaca pada notasi pertandingan penentuan, partai ke-32, Korchnoi empat kali menggerakkan Kuda yang sama dalam sepuluh langkah, dan memerlukan tempo untuk berpikir hampir dua jam. Tampak betapa berbelitnya jalan pikiran sang penantang. Ketika mengikuti Olympiade Catur di Buenos Aires, Argentina, dua pekan setelah kekalahannya, Korchnoi meminta Federasi Catur Internasional (FIDE) untuk membatalkan partai ke-32 yang dianggapnya berlangsung tak wajar itu. Permintaan itu ditolak FIDE. Tak Kuat Lagi Tapi Korchnoi tak putus asa. Ia mengadukan FIDE ke Pengadilan Amsterdam. Tuduhannya FIDE telah merongrong dirinya dengan mengizinkan Dr. Zouhkar menonton pertandingan, dan dengan kekuatan telepatinya membantu Karpov. Mahkamah Agung (MA) Belanda telah memberi mandat kepada Pengadilan Amsterdam untuk mengadili perkara itu, dan sekaligus menolak anggapan FIDE yang mengatakan Sistem peradilan Belanda tidak berhak mengadili kasus itu sejak organisasi tersebut tidak lagi dipimpin oleh seorang warga Belanda. Tidak disebutkan kapan perkara FIDE ini akan disidangkan Pengadilan Amsterdam. Pertandingan perebutan gelar di Baguio City itu berlangsung di bawah kepengurusan Dr. Max Euwe dari Belanda. Tahun itu juga ia digantikan oleh Frederik Olafsson dari Islandia. Tiket penantang gelar kali ini diraih Korchnoi sesudah mengungguli kandidat Robert Huebner dari Jerman Barat satu angka dari delapan partai yang diselesaikan. Kedudukan 4« lawan 3«, dan dua partai tunda. Semestinya pemenang adalah kandidat yang terlebih dulu mengantungi angka 8« dari 16 partai yang dijadwalkan. Apa yang terjadi? Huebner ternyata sudah tak tahan melanjutkan pertandingan. Diam-diam ia meninggalkan Merano, Italia, tempat pertarungan berlangsung, kembali ke Jerman Barat dengan kereta api malam. Dalam surat yang ditinggalkannya ia menyebut bahwa otaknya sudah tak kuat lagi berpikir memainkan partai sisa. Korchnoi, walau menang, tampak agak kecewa dengan sikap Huebner. Menurut Korchnoi, partai ke-9 sebetulnya bisa berakhir remis. Sedang partai ke-10 peluang untuk menang lebih besar baginya. "Itulah makanya Huebner sampai mengundurkan diri," kata Korchnoi Kota yang menjadi tuan rumah pertandingan perebutan gelar 1981 akan diumumkan FIDE pekan ini. Sejauh itu baru Las Palmas, Spanyol yang menawarkan diri menjadi penyelenggara. Tampaknya kurang antusias kota-kota sekarang ini dalam mempertemukan Karpov dan Korchnoi. Keputusan akhir, menurut Sekjen FIDE Inneke Baker, akan diserahkan kepada kedua pemain yang bersangkutan untuk menentukan tempat yang mereka sukai. Karpov, 28 tahun, belum bersuara mengenai soal tempat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus