Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Bila WBF Rujuk Dengan IBF

Tim bulu tangkis taiwan ganti nama, yakni the chinese taipei badminton. ada harapan ibf akan bergabung dengan wbf, dan kemungkinan rrc akan diperkenankan mengikuti perebutan piala thomas 1982.

14 Februari 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SETERU dua organisasi bulutangkis dunia, The International Badminton Federation (IBF) dan The World Badminton Federation (WBF), berangsur mendekati titik akhir. Sinyal ke arah kerjasama mereka sudah terlihat sejak tim bulutangkis Taiwan berganti nama. Kini namanya ialah The Chinese Taipei Badminton Association (CTBA). Nama lamanya ialah The Taiwan Badminton Association Republic of China, seperti tampil dalam Turnamen Terbuka Bulutangkis Jepang 1981 di Stadion Yuyogi, Tokyo, akhir Januari. Perubahan itu adalah hasil pertemuan kelompok kerja IBF dan WBF di Kopenhagen, Oktober 1980. Tak hanya masalah nama ditelurkan kelompok kerja itu yang terdiri dari Stellan Mohlin, Craig Reddie, Suharso Suhandinata (IBF) dan Chu Tze, Henry Fok, Piensak Sosothikul (WBF). Juga kesepakatan dalam soal sistem pemungutan suara dan mengenai partisipasi Afrika Selatan. Dalam pertemuan penjajakan terdahulu, antara lain di Bandung, Mei 1979, WBF tetap menghendaki agar satu negara hanya punya satu suara dalam organisasi. Alasannya ialah semua anggota harus punya hak sama. Gagasan ini ditampik IBF. Anggaran Dasar IBF memungkinkan satu organisasi anggota punya suara lebih. "Bagaimana mungkin kita mau disamakan dengan negeri yang tak berprestasi," kata anggota grup kerja IBF Suharso -- sehari-hari menjabat ketua Bidang Luar Negeri Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Indonesia, pemegang Piala Thomas dan punya lebih dari 10.000 pemain aktif, selama ini mendapat tiga suara di IBF. WBF bersedia mengubah pendirian mereka. Kesepakatan yang dicapai di Kopenhagen berbunyi satu organisasi bulutangkis nasional mendapat minimal satu suara dan maksimal empat suara. Masih akan diminta persetujuan anggota kedua badan itu. IBF akan membahas soal ini dalam sidang umum luarbiasa di London, 23 Maret. WBF belum menetapkan waktu. Ketua PBSI Sudirman, juga menjabat Wakil Ketua IBF, bahkan optimistis dalam sidang tahunan IBF di Tokyo, 26 Mei -- diselenggarakan bersamaan dengan turnamen Piala Uber -- persatuan akan tercapai. Itu berarti RRC dan anggota WBF lainnya akan diperkenankan mengikuti perebutan Piala Thomas 1982. "Indoesia tidak merasa terancam dengan ikutnya RRC dalam perebutan Piala Thomas nanti," kata Sudirman. Ia menambahkan persiapannya sudah tentu lebih serius dari yang sudah-sudah. Suharso menjelaskan bahwa semua tuntutan WBF untuk syarat bersatu sudah terpenuhi. "Kalau juga tidak bersatu, bukan lagi salah IBF," katanya. WBF didirikan 25 Februari 1978 sebagai jawaban atas berlarut-larutnya masalah penggantian nama organisasi bulutangkis Taiwan di IBF. Mengenai tokoh yang akan menjadi pimpinan IBF nanti santer disebut nama Sudirman. "Kita lihat saja bagaimana nanti," kata Sudirman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus