Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Kartu Merah Buat Wasit

Pertandingan Persija-Persebaya, kacau karena ulah pemain persebaya yang beritikat tidak baik. Kesalahan dibebankan kepada wasit. Panitia mentaati peraturan. tantang bagi korps wasit.

2 Juli 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PERTANDINGAN itu sendiri baru berjalan dua menit. Riono Asnan, Subodro dan Rusdi Bahalwan serempak melakukan gerak maju. Jelas pemain belakang Persebaya uni memancing pemain depan Persija dengan perangkap offside. Peristiwa tersebut terjadi dua meter di muka daerah penalti Persebaya. Berdasarkan pengamatan beberapa penonton pada waktu itu Andi Lala dan Iswadi memang kelihatan dalam posisi offside. Dan Wasit Oo Suwardi tidak membunyikan peluit. Pada saat itulah Kapten Persebaya, Slamet Pramono menghampiri Wasit. Sikapnya garang, kakinya menyepak-nyepak Wasit. Lalu dari belakang datang Rudi Kaelces yang meringkus Wasit. Terhadap cara pemain-pemain Persebaya memprotes itu Suwardi mengacungkan kartu kuning. Tidak berhasil. Lalu dengan kartu merah. Makin gaduh, karena Slamet Pramono meninggalkan lapangan diikuti pemain-pemain Persebaya lainnya. Dalam keadaan seperti ini Panitia Pertandingan berpegang pada peraturan. Setelah ditunggu dalam waktu 5 menit Persebaya belum juga memasuki lapangan, peluit panjang Suwardi mengakhiri pertandingan terakhir dari Turnamen 5 Besar: 5-0 untuk Persija yang sekaligus menjadikannya Juara Turnamen. Tapi ekoInya masih panjang. Meskipun pertandingan Senin malam 20 Juni 1977 itu hanya sekedar pertandingan perpisahan buat Bang Ali (TEMPO, 18 Juni 1977), namun ada alasan buat penonton merasa kecewa. Mereka memang hanya ingin melihat pertandingan itu sebagai tontonan. Terjadilah amukan penonton seperti yang telah tersiar di koran-koran. Lalu salah siapa?  Kecenderungan Persebaya mempraktekkan taktik off-side, bukan saja berhasil menjebak pemain Persija, bahkan Wasit dan beberapa penonton. Risiko ini seyogyanya sudah diperhitungkan sebelumnya.  Kesalahan Suwardi tidak menyemprit off-side terjadi pada menit-menit pertama pertandinan. Dan tidak berakibatkan gol yang merugikan atau menguntungkan salah satu pihak. Masih ada sisa 88 menit waktu permainan. Kesalahan wasit seperti ini bisa saja terjadi di Senayan atau pun di Wembley. Tapi untuk memprotes atau mengoreksi Wasit dengan cara ala Pramono dan Kaelces, tunggu dulu.  Panitia Pertandingan terlalu cepat mengambil putusan. Sebaiknya Panitia meredakan emosi para pemain Persebaya dan merundungkan dulu dengan Pimpinan tim Persebaya. Tapi adakah itu jalan keluar paling bijaksana, pasti? Di tengah suasana ragu itu justru tindakan Panitia tepat sekali berpaling pada peraturan. Tanpa pegangan ini apa yang akan terjadi pada pertandingan-pertandingan di kemudian hari? Pendeknya sampai sekarang orang masih tidak mengerti apa yang sesungguhnya mendasari perbuatan Persebaya itu, baik pemainnya maupun pimpinannya. Mencobaoha merasiokan peristiwa itu dari A sampai Z pun nampaknyahanya menjerumuskan Persebaya kepada kesirnpulan yang negatif. Bahwasanya Slamet Pramono dkk memang tidak beriktikad baik untuk mensukseskan Turnamen 5 Besar. Dan ia coba mencari karnbing hitam pada sang Wasit yang kebetulan seorang manusia biasa. Satu tantangan buat sepakbola nasional. Bahkan satu tantangan bagi korps wasit PSSI yang sedang menangisi kepergian Budhi Prasetyo, Direktur Perwasitan PSSI yang meninggal dunia pada 11 Juni 1977 di Surabaya. Kartu merah kini sedang mengancam para wasit PSSI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus