Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lomba jalan cepat 50 kilometer dilombakan untuk terakhirnya di Olimpiade, Jumat, 6 Agustus 2021. Untuk Olimpiade Paris, pada 2024, lomba ini telah dicoret dari daftar kompetisi cabang Atletik.
Dalam lomba terakhir itu, atlet asal Polandia Dawid Tomala merebut medali emas. Ia tampil dengan performa dominan selama paruh kedua balapan di Sapporo, Jumat dan finis dalam waktu tiga jam, 50 menit, dan delapan detik.
Medali perak diraih oleh Jonathan Hilbert dari Jerman dan medali perunggu dari Evan Dunfee dari Kanada.
Atlet asal Cina Luo Yadong berada di depan hingga sepertiga balapan putaran pertama, namun pada 20km menjelang finis sekelompok besar termasuk Tomala mampu menyusul.
Tomala mulai menjauhkan diri dari kelompok besar saat lomba memasuki km 30. Dia terus meningkatkan keunggulannya menjadi lebih dari tiga menit pada satu putaran dan akhirnya finis 36 detik di depan Hilbert.
"Saya masih sekitar 15km menjelang akhir dan saya tahu ada kemungkinan kehilangan energi, karena dalam 50km, apapun bisa terjadi. Terkadang Anda berjalan cepat dan Anda tidak bisa menyelesaikan lomba ... Tapi saya merasa nyaman pada kecepatan itu sehingga berusaha melakukannya selama saya mampu."
"Namun pada akhirnya, yang paling penting adalah untuk memenangi medali ini maka saya kurangi kecepatan, karena medali emas adalah medali emas."
Pemegang rekor dunia dan juara dunia 2017 Yohann Diniz dari Prancis keluar dari perlombaan sebelum tanda 30km, dengan alasan kelelahan dan sakit punggung.
"Itu akan menjadi citra dari karir saya, naik turun, dan sekarang semoga sukses bagi generasi mendatang, Bagi saya ini sudah selesai," katanya.
Kenapa lomba jalan cepat 50 kilometer tercoret dari Olimpiade berikutnya? Panitia Olimpiade Paris 2024 menilai lomba itu eksklusif karena tidak ada lomba yang setara untuk putri, demikian laporan Reuters.
Baca Juga: Inilah Manusia Super dari Olimpiade Tokyo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini