Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Kisah Venus Williams Berjuang Lawan Cedera Demi Bisa Bertanding Lagi di Lapangan Keras Amerika

Petenis Amerika Serikat, Venus Williams, menuturkan kisahnya berjuang melawan cedera dalam setahun terakhir demi bisa kembali bermain.

30 Januari 2024 | 18.48 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Venus Williams. REUTERS/Andrew Couldridge

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Venus Williams menceritakan kisahnya berjuang melawan cedera demi bisa bertanding lagi pada musim lapangan keras Amerika di Indian Wells dan Miami. Mantan petenis nomor satu dunia dan juara Grand Slam tujuh kali itu menuturkan perjuangannya yang dilaluinya selama setahun terakhir dalam sebuah video yang baru-baru ini diunggah di saluran YouTube-nya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam video tersebut, Williams membahas cedera lutut yang membuatnya tertatih-tatih di Wimbledon musim panas lalu. Dia terjatuh di game kedua para pertandingan babak pertama melawan Elina Svitolina untuk pertama kalinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya tidak berbicara banyak tentang cedera saya karena saya benci mengeluh," ujar Williams mengawali ceritanya.

Namun, ia menyebut kerusakan tulang rawan yang dia derita sebagai salah satu cedera "paling gila" yang pernah dia alami dalam kariernya yang panjang.

Dikutip dari WTA, Selasa, setelah tersingkir lebih awal di Wimbledon, Williams mengalami pembengkakan dan rasa sakit yang berkepanjangan yang berdampak pada kemampuannya untuk berlatih menjelang ajang di Montreal dan Cincinnati, serta US Open.

Meskipun demikian, ia mencetak kemenangan atas 10 besar Veronika Kudermetova di Cincinnati. Itu menjadi kemenangan melawan petenis 10 besar pertamanya dalam empat tahun.

Namun setelah turnamen itu, pembengkakan di lututnya "meledak" dan dia terpaksa mengundurkan diri dari ajang WTA 250 di Cleveland, di mana dia bermaksud bermain sebagai petenis wild card. "Saya merasa tidak enak mengenai hal itu, karena ketika saya berjanji, saya menepatinya," kata Willims.

"Ketika saya mengatakan saya akan bermain di Cleveland, saya bersungguh-sungguh, dan kenyataan bahwa saya harus mundur, saya merasa sedih karena itu bukan saya. Saya melakukan apa yang saya katakan akan saya lakukan."

Dalam upayanya untuk bermain di US Open, Williams mengungkapkan bahwa dia mendapat suntikan kortison untuk pertama kalinya dalam tiga dekade kariernya, tetapi hal itu tidak banyak membantu.

Musim 2023 Williams diakhiri dengan dengan kekalahan 1-6, 1-6 dari petenis kualifikasi Belgia Greet Minnen di babak pertama. Itu adalah kekalahan terberat yang pernah dia derita di ajang Grand Slam di kampung halamannya.

Kekalahan tersebut memicu "percakapan jujur" dengan dirinya sendiri, kata Williams, dan membantunya menyadari bahwa kembali ke tenis dan siap berkompetisi adalah sebuah maraton, bukan lari cepat.

Namun kata-kata keras dari adik perempuannya, Serena Wiliams, juga membantu, sekaligus memastikan bahwa para penggemar mendapat kesempatan untuk melihatnya beraksi lagi akhir tahun ini.

"Salah satu tujuan besar saya adalah bermain di Amerika Serikat, bermain di Miami Open dan Indian Wells," kata Williams.

"Saya belum bermain di sana sejak 2019 karena cedera. Itu sudah lama sekali... Sudah bertahun-tahun tidak bermain di rumah. Jadi tentu saja itu salah satu tujuan besar saya, adalah berada di sana, bersiap untuk melakukan itu. Di antara banyak tujuan di lapangan juga."

"Adik perempuan saya, Serena, mengatakan kepada saya bahwa saya tidak boleh berhenti, dan tentu saja, saya tidak akan pernah berhenti," ujar petenis berusia 43 tahun itu. "Itu amanahnya. Dia bilang tidak (jangan berhenti), jadi saya akan kembali ke lapangan."

Pilihan Editor: Cerita Aldila Sutjiadi Berjuang Ikut Turnamen dengan Biaya Sendiri hingga Singgung Utang PP Pelti

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus