Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Melihat AG Dari Senayan

Kejuaraan renang kelompok umur ASEAN di Jakarta, dipakai sebagai ukuran prestasi menjelang Asian Games VIII di Bangkok. Singapura akan memantapkan prestasi Junie. Indonesia menaruh harapan pada Kristiono. (or)

15 Juli 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI kolam renang Senayan, Jakarta, 27 rekor lama dibenamkan oleh peserta Kejuaraan Renang Kelompok Umur ASEAN, pekan lalu. Di antara mereka yang menonjol adalah 2 perenang Indonesia (Lukman Niode dan Tati Erningpradja), 3 perenang Singapura (Lim Seng Hock, Kwek Leng, dan Junie Sng), serta seorang perenang Muangthai (Rachaniwan Bulakul). Tapi patokan baru itu, tak kurang menguatirkan sementara pembina dalam menghadapi Asian Games VIII di Bangkok, Desember nanti. Paling tidak kecemasan tersebut tercermin di wajah Suthap, pelatih Bulakul. "Rekor baru memang suatu hal yang menggembirakan. Tapi itu belum bisa diandalkan untuk persaingan di Asian Games nanti," kata Suthap. "Sebab banyak lawan-lawan tangguh nantinya, seperti Korea, Jepang, maupun RRC." Hadangan dikuatirkan itu tak kurang membuat Singapura membuat ancang-ancang baru untuk Junie Sng, perenang andalannya. Junie yang meraih 5 medali emas dalam SEA Games IX di Kuala Lumpur, Nopember lalu, dan di Jakarta kemarin memaok rekor baru kelompok umur untuk nomor 200 m gaya punggung puteri, tampak dipersiapkan dalam mata lomba baru. Di Bang kok nanti ia akan bertarung dalam nomor 800 m gaya bebas dan 400 m gaya ganti perorangan. Junie adalah pemegang rekor nasional Singapura untuk kedua nomor tersebut. Dalam mata lomba 800 m gaya bebas ia mencatat waktu 9 menit 14,62 detik. Untuk nomor 400 m gaya ganti perorangan temponya adalah 5 menit 27,2 detik. Ia diperkirakan akan dapat meraih medali emas Asian Games VIII, minimal dalam nomor 800 m gaya bebas. Karena sampai saat ini, termasuk perenang Jepang dan Pilipina saingan berat di Asian Games, belum ada yang mampu menembus waktu 9 menit 20 detik buat nomor tersebut. Di Indonesia, kekuatiran terhadap persaingan yang ketat bukannya tak menjadi persoalan pula. Terutama untuk perenang puteri. Sekalipun perenang wanita Indonesia, cukup banyak meraih medali emas di SEA Games IX lalu, tapi tak satu pun prestasi mereka yang melampaui rekor Asia. Lain halnya di bagian putera. Itu pun terbatas dengan mengandalkan Kristiono yang memancang 3 rekor SEA Games IX lebih baik dari catatan waktu Asian Games. Mungkinkah Kristiono, kini sedang berlatih di Amerika Serikat, mengulangi debutnya di Bangkok? Meski bulan mustahil, namun cukup pelik untuk diperhitungkan. Siapa tahu RRC, negeri yang sulit untuk ditebak kemampuan atlitnya, punya rekor lebih baik yang kita tak tahu, bukan?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus