DI kolam renang Senayan, Jakarta, 27 rekor lama dibenamkan oleh
peserta Kejuaraan Renang Kelompok Umur ASEAN, pekan lalu. Di
antara mereka yang menonjol adalah 2 perenang Indonesia (Lukman
Niode dan Tati Erningpradja), 3 perenang Singapura (Lim Seng
Hock, Kwek Leng, dan Junie Sng), serta seorang perenang
Muangthai (Rachaniwan Bulakul). Tapi patokan baru itu, tak
kurang menguatirkan sementara pembina dalam menghadapi Asian
Games VIII di Bangkok, Desember nanti. Paling tidak kecemasan
tersebut tercermin di wajah Suthap, pelatih Bulakul. "Rekor baru
memang suatu hal yang menggembirakan. Tapi itu belum bisa
diandalkan untuk persaingan di Asian Games nanti," kata Suthap.
"Sebab banyak lawan-lawan tangguh nantinya, seperti Korea,
Jepang, maupun RRC."
Hadangan dikuatirkan itu tak kurang membuat Singapura membuat
ancang-ancang baru untuk Junie Sng, perenang andalannya. Junie
yang meraih 5 medali emas dalam SEA Games IX di Kuala Lumpur,
Nopember lalu, dan di Jakarta kemarin memaok rekor baru
kelompok umur untuk nomor 200 m gaya punggung puteri, tampak
dipersiapkan dalam mata lomba baru. Di Bang kok nanti ia akan
bertarung dalam nomor 800 m gaya bebas dan 400 m gaya ganti
perorangan. Junie adalah pemegang rekor nasional Singapura untuk
kedua nomor tersebut. Dalam mata lomba 800 m gaya bebas ia
mencatat waktu 9 menit 14,62 detik. Untuk nomor 400 m gaya ganti
perorangan temponya adalah 5 menit 27,2 detik. Ia diperkirakan
akan dapat meraih medali emas Asian Games VIII, minimal dalam
nomor 800 m gaya bebas. Karena sampai saat ini, termasuk
perenang Jepang dan Pilipina saingan berat di Asian Games, belum
ada yang mampu menembus waktu 9 menit 20 detik buat nomor
tersebut.
Di Indonesia, kekuatiran terhadap persaingan yang ketat bukannya
tak menjadi persoalan pula. Terutama untuk perenang puteri.
Sekalipun perenang wanita Indonesia, cukup banyak meraih medali
emas di SEA Games IX lalu, tapi tak satu pun prestasi mereka
yang melampaui rekor Asia. Lain halnya di bagian putera. Itu pun
terbatas dengan mengandalkan Kristiono yang memancang 3 rekor
SEA Games IX lebih baik dari catatan waktu Asian Games.
Mungkinkah Kristiono, kini sedang berlatih di Amerika Serikat,
mengulangi debutnya di Bangkok? Meski bulan mustahil, namun
cukup pelik untuk diperhitungkan. Siapa tahu RRC, negeri yang
sulit untuk ditebak kemampuan atlitnya, punya rekor lebih baik
yang kita tak tahu, bukan?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini