Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Fabio Quartararo dianggap pahlawan tim satelit Yamaha Petronas SRT setelah meraih gelar juara dalam seri pembuka MotoGP 2020 di Sirkuit Jerez, Spanyol.
Quartararo menjadi pembalap termuda kedelapan yang menang di kelas utama dengan usia 21 tahun 90 hari.
Dalam balapan akhir pekan nanti, Quartararo akan memiliki peluang lebih besar untuk kembali menjadi yang tercepat.
JEREZ – Halaman depan situs web tim Yamaha menyuguhkan foto Fabio Quartararo dengan tulisan besar "Quartarheros". Ya, Quartararo dianggap sebagai pahlawan tim satelit Yamaha Petronas SRT setelah meraih gelar juara dalam seri pembuka MotoGP 2020 di Sirkuit Jerez, Spanyol, yang tertunda karena pandemi Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Quartararo juga mencatatkan sejarah sebagai pembalap Prancis pertama yang meraih gelar juara di balapan MotoGP sejak Regis Laconi berjaya di Valencia pada 1999. "Ini adalah kesuksesan bagi seluruh negeri," kata Laconi, yang merayakan kesuksesan penggantinya itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Quartararo sebenarnya bukan murni asal Prancis. Ia berdarah Sisilia, Italia, dari kakek-neneknya yang berasal dari Palermo, yang kemudian hijrah ke Tunisia setelah perang. Leluhur Quartararo selanjutnya mencari pekerjaan ke Nice, Prancis, tempat ayah Quartararo, Etienne, mengelola sebuah toko kelontong. Lahir dan besar di Nice, pemuda Prancis berusia 21 tahun itu kini sudah mencetak sejarah besar dalam dunia otomotif.
Kesuksesannya tak lepas dari peran Carmelo Ezpeleta, bos Dorna Sport, yang menjadi penyelenggara MotoGP. Ezpeleta mengubah aturan pada 2015 agar mengizinkan pembalap berusia 16 tahun masuk Moto3. Aturan itu direvisi untuk bisa meloloskan Quartararo yang bakatnya sudah terlihat luar biasa sejak remaja. Tak mengherankan jika dia mendapat julukan El Diablo sampai sekarang—setelah helm yang dikenakan pertama kalinya bergambar iblis—yang selalu memacu tunggangannya untuk menjadi yang tercepat.
Tahun lalu menjadi debut Quartararo di MotoGP bersama tim satelit Yamaha Petronas SRT. Prestasinya pada musim pertama di kelas utama itu langsung menjadikannya sebagai pembalap pendatang baru terbaik. Ia mampu enam kali start dari posisi terdepan dan meraih finis di posisi kelima dalam klasemen akhir 2019. Dan benar prediksi sejumlah pengamat: hanya masalah waktu bagi Quartararo untuk membuktikan bahwa dia bisa mengangkat trofi juara.
Dalam balapan ke-20 pada Ahad lalu, Quartararo menjadi yang tercepat dan menorehkan prestasi sebagai pemenang dari tim satelit Yamaha pertama di era MotoGP--yang terakhir adalah Garry McCoy di GP Valencia 2000. Dia juga menjadi pembalap termuda kedelapan yang menang di kelas utama dalam usia 21 tahun 90 hari.
Ia mampu mengelola performanya meski dalam kondisi pandemi yang memaksa hampir semua pembalap berada di rumah selama lima bulan. Quartararo menjalankan strateginya untuk meningkatkan performanya. Ketika kembali bisa menunggangi YZR-M1, dia terus berusaha mempertajam catatan waktunya sejak latihan bebas pertama.
"Saya berlatih sangat keras selama istirahat lima bulan dengan pelatih dan teman-teman. Dan jujur, begitu tiba di Jerez, saya sepenuhnya siap dan percaya diri,” kata Quartararo. "Meski begitu, masih terasa luar biasa berada di sini di posisi pertama. Hal itu sulit karena (cuaca) sangat panas dan (mencoba) konsisten dalam kondisi ini tidaklah mudah."
Menanggapi kemenangannya lantaran juara dunia delapan kali Marc Marquez terjatuh, Quartararo mengatakan bahwa pembalap Repsol Honda itu memang masih menjadi yang tercepat. Menurut dia, kecelakaan itu tak akan mengurangi kemampuan Marquez pada masa mendatang. Hal itu terbukti ketika Marquez sempat keluar jalur dan posisinya tercecer di urutan ke-16, dia bisa kembali maju sampai ke posisi ketiga sebelum kecelakaan fatal terjadi.
"Saya melihat Marc benar-benar cepat. Dia mengalami tabrakan yang fatal, tapi akan kembali cepat di masa depan," kata Quartararo. “Yang paling penting adalah bahwa kami percaya diri dan sangat tepat dengan sepeda motornya, dan akhirnya saya mendapatkan kemenangan pertama saya."
Musim ini menjadi tahun terakhir Quartararo di tim satelit Yamaha Petronas. Pada musim depan, ia akan bergabung dengan tim Monster Energy Yamaha dan berganti posisi dengan Valentino Rossi yang merupakan idolanya.
Bos Yamaha Petronas SRT, Datuk Razlan Razali, mengatakan tim akan terus melakukan persiapan menyeluruh untuk menghadapi Grand Prix Andalusia, yang dijadwalkan berlangsung di sirkuit yang sama pada akhir pekan ini. Hanya, Razlan mengatakan sukses ini menjadi sejarah pertama lomba balap MotoGP dalam 22 tahun terakhir. "Aku masih tidak percaya atas apa yang terjadi,” kata Razlan.
Dalam balapan akhir pekan nanti, Quartararo akan berpeluang lebih besar untuk kembali menjadi yang tercepat. Ia mungkin hanya akan mendapat perlawanan kuat dari beberapa pembalap, yakni sesama pembalap Yamaha, Maverick Vinales, dan pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, yang sama-sama naik podium dalam seri pembuka.
Sementara itu, Marquez akan absen dengan kondisi patah tulang di lengan kanannya. Tim Repsol Honda sudah memutuskan untuk tidak menurunkan pembalap pengganti dalam putaran kedua di Jerez pada akhir pekan nanti. Sedangkan pastisipasi pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow, dan Alex Rins dari tim Suzuki juga masih diragukan karena mengalami cedera parah.
Pembalap lainnya tentu saja akan berusaha memperbaiki posisinya, seperti Jack Miller dari Pramac Ducati dan rekan setim Quartararo, Franco Morbidelli. Mereka sama-sama bersaing di belakang tiga pembalap terdepan. Adapun Valentino Rossi berharap bisa bangkit kembali setelah mengalami masalah mekanis pada sepeda motornya dan penggunaan ban yang belum maksimal.
CRASH | SPOR24 | AUTOSPORT | NUR HARYANTO
14
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo