Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Brazilian Jiu Jitsu merupakan bela diri yang berfokus pada pertarungan lantai. Bela diri ini lahir di Brasil namun berakar dari Jiu-jitsu Jepang yang kembangkan oleh Mitsuyo Maeda bersama Keluarga Gracie.
Brazilian Jiu Jitsu mulai dipopulerkan keluarga Royce Gracie pada ajang tarung Ultimate Fighting Championship (UFC). Popularitas Jiu-jitsu Brasil melejit pada 1990-an setelah Royce Gracie berhasil memenangkan UFC usai bertarung dengan praktisi beladiri dari beragam arus.
Sesuai namanya, Brazilian Jiu Jitsu berasal dari kombinasi Jiu-jitsu Jepang dengan Kodokan Judo yang dipelopori Mitsuyo Maeda. Kala itu, Mitsuyo Maeda seorang pegulat profesional yang berkeliling dunia mengenalkan bela dirinya kepada keluarga Gracie, Carlos Gracie.
Setelah itu, Carlos mulai membagikan ilmunya kepada kepada adik-adiknya, Oswaldo, Gastao, dan Helio, yang kemudian membangun perguruan Jiu-jitsu Brasil di Rio de Janeiro pada 1925. Perguruan tersebut terbilang berhasil dan terkenal di penjuru Brasil. Bahkan, pada 1980-an beladiri ini sudah merambat ke California.
Berbeda dengan Jiu-jitsu Jepang, teknik dan gaya bertarung Brazilian Jiu Jitsu terfokus pada pertarungan bawah, bantingan, cekikan, kuncian sendi, dan pemanfaatan kedudukan yang menguntungkan. Lalu berteguh pada filosofi "bagaimana lawan yang bertambah kecil, bertambah lemah, dan bertambah lambat dapat menghadapi lawan yang luhur dan kuat".
Hal ini bertolak belakang dengan Jujitsu sendiri yang berfokus untuk menangkal serangan dari lawan dengan pergerakan menyerang dan menangkal serangan yang lembut serta fleksibel. Kemudian menjatuhkannya menggunakan senjata ataupun tangan kosong. Mengingat Jiu-Jitsu lahir pada zaman prajurit samurai dan ninja sehingga memegang nilai-nilai tradisional dan hierarki.
Perbedaan lain pada beladiri ini terdapat pada teknik dasar keduanya. Merangkum dari bjj-spot.com, Brazilian Jiu Jitsu lebih mengutamakan grappling yang dikembangkam dari dasar-dasar kodokan judo ground fighting (newaza). Selain itu, Brazilian Jiu Jitsu pada intinya dikembangkan sebagai seperangkat taktik dan teknik pertahanan diri.
Perbedaan yang mencolok dari kedua bela diri terletak pada tujuan utama. Sebagaimana dijelaskan dari wayofmartialarts.com, Brazilian Jiu Jitsu bertujuan mempertahankan diri dan melatih kebugaran fisik hingga menawarkan banyak kompetisi. Sementara itu, jiu jitsu Jepang diciptakan untuk bertarung sehingga lebih sering digunakan dalam pertarungan jalanan.
Terlepas dari itu, kedua seni bela diri tersebut memiliki beberapa teknik yang sama, seperti armlock, pin, leglock, manipulasi sendi, dan chokehold. Keduanya juga dirancang agar orang yang kecil dapat mengatasi lawan besar dan lebih kuat. Oleh sebab itu, dalam jiu-jitsu Brasil dan jujutsu Jepang terdapat istialh "ukuran tidak menjadi masalah".
Pilihan Editor: Pencipta Jiu-jitsu Brasil Meninggal Dunia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini