KEJURNAS Poer Boating di Pantai Bahtera Jaya, Jakarta Utara, 29-30 September terhenti. Satu dari lima nomor yang diperlombakan tertunda. Pangkalnya, pada nomor free for all yang cuma ekshibisi, Tommy Soeharto - putra Presiden - terlempar dari motor boat, dan cedera. Nomor ekshibisi yang diikuti Tommy, 22, agak istimewa karena cc-nya jauh lebih besar dari nomor-nomor lainnya. Allison Crah yang digunakan Tommy, misalnya, berkekuatan 200 DK (daya kuda). Dan ketika kecelakaan terjadi, Tomm diperkirakan melaju hampir 200 km/jam. Peserta nomor ini pun tak banyak. Di samping Tommy, ada Ponco Sutowo, Bambang Sudarsono, dan Maher Algadri. Kecelakaan, besar kemungkinan, terjadi karena Tommy belum punya penalaman bertanding. Kendati ia sering berlatih menggunakan power boat dengan kecepatan tinggi, menurut kawan-kawan dekat Tommy, ia belum bisa mengendalikan emosi. Di samping itu, seorang petugas di Bahtera Jaya menyebutkan, Tommy belum memperhitungkan kondisi medan. "Kondisi air pasang dan angin kencang yang menimbulkan ombak besar tidak diperhitungkan Tommy," ujar petugas itu. Pada start, Tommy memang ketinggalan. Entah mengapa ia terlambat, padahal, menurut beberapa saksi mata, mesin motor boatnya tidak mati. Seorang anak buah Ponco Sutowo mendua, Tommy tidak segera melarikan motor boat-nya. Alasannya, ketika uji coba, motor boat Tommy memesonakan banyak orang. "Larinya cepat sekali," ujar anak buah Ponco itu. Dalam perlombaan, 400 meter dari start, menurut seorang saksi mata, motor boat Tommy meloncat lima meter, dan ia sendiri terlempar sekitar tujuh meter. Helm bagian muka yang dipakai Tommy retak, bagian penutup rahang lepas, dan kaca helm pun pecah Tommy cedera di bagian muka sebelah kiri. Menurut seorang temannya yang menyaksikan dari dekat, kemungkinan muka Tommy menghantam kemudi ketika motor boat meloncat ke atas dengan kekuatan besar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini