Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Nama Indonesia Bisa Lebih Dikenal

Dari segi keselamatan sirkuit ancol tak memenuhi syarat internasional. menpora dpu menghibahkan tanah 65 ha guna kegiatan olah raga otomotif melalui ketua imi-dki hutomo mandala putra.

22 Oktober 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NAMA Hutomo Mandala Putra belakangan makin melekat dengan dunia olahraga otomotif. Ia hampir tak pernah absen dalam setiap acara balap atau reli mobil yang diadakan di Indonesia. Tommy, begitu panggilan akrabnya, Senin pagi pekan ini di kantor Menpora menjawab sejumlah pertanyaan TEMPO perihal rencana pembangunan sirkuit Citeureup. Petikannya: Ide pemindahan sirkuit dari Ancol ke Citeureup sudah muncul sejak dua tahun yang lalu, ketika saya diangkat menjadi Ketua IMI-DKI Jaya. Sirkuit Ancol sudah tidak memenuhi persyaratan FIA maupun FISA. Dari segi safety-nya, Ancol sudah tidak mungkin lagi dipertahankan. Itulah yang akhirnya membuat kami berpikir untuk pindah. Agar memenuhi syarat internasional, diperlukan tanah yang luasnya minimal 50 hektar. Dulu Departemen PU pernah menghibahkan 50 hektar tanah kepada Menpora untuk kegiatan-kegiatan pemuda dan olahraga. Tanah itu akhirnya dihibahkan lagi kepada kami untuk direalisasikan menjadi sirkuit. Berkat bantuan Pak Akbar Tanjung (Menpora) dan Pak Radinal Moechtar (Menteri PU), kini kami sedang memproses tanah tersebut, yang akhirnya kami terima 65 hektar. Kalau dihitung, paling mahal biaya seluruhnya Rp 31 milyar. Dana itu kami harapkan dari sponsor dan para pemilik industri otomotif. Dari PT Pembangunan Jaya kami harapkan juga bantuannya. Karena kalau kami pindah kan tanah bekas sirkuit Ancol punya nilai komersial sangat tinggi. Yang penting buat kami adalah bantuan mereka untuk membangun lintasan yang baru di Citeureup. Target terpenting lainnya yang ingin dicapai adalah membangun sirkuit Formula I. Karena itu, sebelum membuat sirkuit kami minta approval ke FIA. Sebab, tanpa approval dari mereka, percuma saja dan nggak ahan bisa mengadakan balap mobil Formula I. Kalau balap mobil Formula I bisa diadakan di sana, impact-nya besar sekali bagi nama bangsa dan negara. Pembalap asing akan ke sana. Turis dan juga wartawan luar negeri akan berdatangan. Dari situ diharapkan nama Indonesia akan lebih dikenal di mana-mana. Dan, sirkuit itu juga akan memberikan lapangan pekerjaan untuk penduduk di sekitar sana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus