Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Perang Bintang di All Stars

NBA All-Star kembali digelar. Penonton akan disuguhi perang bintang-bintang muda.

6 Februari 2000 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Akhir pekan ini, bisa jadi jalan-jalan raya di Amerika Serikat akan sepi dari seliweran kendaraan. Penduduk di negeri Clinton ini, kaum lelakinya terutama, akan lebih memilih duduk di depan televisi, menyaksikan pertarungan bintang-bintang basket AS dalam NBA All Stars. Dalam pertandingan itu, jagoan-jagoan basket dari negara bagian AS di pantai timur berhadapan dengan para kampiun basket pantai barat.

Pihak penyelenggara, National Basketball Association, memperkirakan sekitar 750 juta pasang mata dari 200 negara di dunia akan menyaksikan pertandingan tersebut lewat pesawat TV. Semua tiket di tempat penyelenggaraan, Stadion Arena, Oakland, California, sudah terjual jauh-jauh hari.

Pertandingan All Stars tahun ini, yang merupakan rehat kompetisi reguler, memang menarik. Selain dapat menyaksikan kelincahan para kampiun basket dari negeri yang dijuluki kiblat olahraga basket ini, penonton juga akan disuguhi kemahiran bintang-bintang muda menjaringkan bola. Semua pemain starter (utama) yang terpilih untuk mengisi skuad tim All-Stars yang diumumkan akhir bulan lalu berusia di bawah 30 tahun. Mereka adalah pengumpul suara terbanyak pilihan pencinta basket dunia. Adapun para senior harus puas menjadi pemain cadangan.

Pasukan utama wilayah barat terdiri dari Kevin Garnet, Tim Duncan, Jason Kidd, dan Kobe Bryant. Pelapis tim ini adalah Karl Malone, Rasheed Wallace, David Robinson, Michael Finley, Gary Payton, dan John Stockton.

Tim barat akan dinakhodai oleh pelatih Phil Jackson, yang pernah membuat klub Chicago Bulls mencorong. Jackson tentunya bisa mengandalkan Tim Duncan, forward San Antonio Spurs, yang menggondol Most Valuable Player (MVP) NBA Final tahun lalu. Pria berusia 24 tahun ini bercokol di peringkat satu dari 400 pemain NBA versi CNN dan majalah olahraga terkemuka, Sport Illustrated.

Pemain dengan tinggi badan dua meter ini juga terkenal jagoan rebound . Untuk urusan penguasaan bola mantul ini, Duncan sementara berada di peringkat tiga dari semua pemain NBA.

Selain itu, ada Jason Kidd. Point guard dari klub Phoenix Suns ini terkenal piawai dalam memberi umpan ke para penceplos bola. Untuk assists, ia meraih tempat tertinggi di NBA dengan 10 assists per gim. Dengan kemampuannya memberi umpan-umpan akurat, tak pelak peran Kidd dalam pengumpulan angka akan sangat besar di tim barat nanti.

Kekuatan barat bertambah dengan kehadiran si raksasa Shaquille O'Neal. Dengan tinggi 2,16 meter, Superman—begitu ia biasa dipanggil—kampiun dalam melakukan rebound dan mengeblok bola. Walaupun berpostur tinggi besar bak raksasa, Shaq tetap lincah bergerak menombok bola ke keranjang. Catatan pemain berposisi center ini lumayan bagus dalam menyumbang angka bagi tim LA Lakers, rata-rata 27,8 poin per gim, yang menempatkan dirinya di peringkat dua para pencetak angka terbanyak NBA. Besar kemungkinan ia akan menjadi penyumbang angka terbesar pula bagi tim barat.

Masih ada nama besar lainnya, Kobe Bryant. Pebasket berusia 21 tahun yang menempati posisi guard ini memang sempat terlihat lamban pada awal kompetisi akibat cedera yang dideritanya. Tapi ia cepat mengejar ketinggalan. Kini ia telah mengoleksi rata-rata 23 angka, 6 rebounds, dan 4 assists tiap pertandingan. Tak aneh jika pemain yang tercatat sebagai pemain termuda sepanjang sejarah NBA yang terpilih All-Stars itu kembali didaulat untuk memperkuat tim utama barat. Ia ditunjuk 1.022.897 penggemar basket di seluruh penjuru dunia, menyisihkan Gary Payton, guard Seattle SuperSonics.

Sedangkan tim timur dikomandani Jeff Van Gundy, pelatih New York Nick, yang tahun lalu membawa timnya ke final NBA. Untuk tim inti wilayah timur, berjejer nama Vince Carter, Grant Hill, Alonzo Mourning, Allen Iverson, dan Eddie Jones. Mereka diperkuat pemain cadangan yang terdiri dari Dale Davis, Glenn Robinson, Dikembe Mutombo, Ray Allen, Allan Houston, Reggie Miller, dan Jerry Stackhouse.

Dilihat dari namanya, tim timur juga tak kalah bagusnya. Allen Iverson, pada musim kompetisi ini, adalah pencetak angka terbaik NBA. Catatan angka yang dibukukan guard Philadelphia 76ers kelahiran 1975 ini adalah 30,7 poin per gim. Juga ada Vince Carter, sebagai forward, orang pertama dari klub Raptor yang bermain di All Satrs. Ia terpilih dengan suara terbanyak—hampir dua juta suara—untuk posisi tersebut. ''Saya jadi terkejut, begitu banyak penggemar saya,'' kata Carter.

Selain itu, ada Eddie Jones, kelahiran Ohio 29 tahun lalu, yang merupakan raja steal dengan statistik 3,06 per gim, yang siap memenangkan timnya. Adapun Alonzo Mourning ahli dalam mengeblok bola dengan rata-rata 4,29 per gim.

Melihat kualitas pemain yang ada, tampaknya strategi pelatih jadi amat menentukan pihak mana yang akan menang. Memang, di tiga pertandingan All Stars Weekend terakhir, tim timur selalu berhasil menaklukkan barat. Tapi menunggu-nunggu pertandingan yang sulit diramalkan pemenangnya merupakan keasyikan tersendiri.

Hendriko L. Wiremmer

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus