Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kevin Cordon, pebulu tangkis asal Guatemala, mencuri perhatian di perhelatan Olimpiade Tokyo. Ia menjadi atlet badminton pertama asal Amerika Latin yang sukses menembus babak semifinal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perjalanan Cordon menuju semifinal ini tidaklah mudah. Terlebih ia datang dari Guatemala, negara yang baru mengoleksi satu medali olimpiade sepanjang sejarah.
Tidak hanya itu, sebelum tampil di Olimpiade Tokyo, ia harus berkorban karena fasilitas latihan di kotanya dijadikan pusat kesehatan untuk pasien Covid-19. Ia pun akhirnya berlatih di aula salah satu gereja yang ada di kota kelahirannya La Union sejak pertengahan 2020.
"Pihak gereja saat itu mendukung saya. Mereka mengatakan kepada saya bahwa pihak gereja akan mendukung dan membantu mulai dari pencahayaan hingga segala sesuatu yang saya butuhkan," ucap Kevin Cordon seperti dilansir dari laman ESPN pada Ahad, 1 Agustus 2021.
Tak hanya pihak gereja dan pejabat setempat, Federasi Bulu Tangkis Guatemala juga ikut mendukung dengan meminjamkan salah satu karpet lapangan bulu tangkis kepada Kevin. Selain itu, Komite Olimpiade Guatemala juga memberikan beberapa alat fitnes yang dapat digunakan oleh Kevin.
Pengorbananya itu berbuah hasil. Ia akhirnya menorehkan sejarah dengan lolos ke babak semifinal tunggal putra.
Sebelum masuk ke semifinal, Kevin mengalahkan pebulu tangkis asal Korea Selatan Heo Kwang-hee. Kevin berhasil meraih kemenangan straight game dengan skor 21-13 dan 21-18 dalam waktu 42 menit.
Sayang upaya Kevin Cordon maju ke babak final harus kandas di tangan atlet asal Denmark, Viktor Axelsen. Ia pun harus bertarung melawan pemain dari Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, untuk merebut medali perunggu.
WINDA OKTAVIA
Baca juga: