Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Piala Dunia 2022 Qatar mungkin bakal menandai era baru aksesibilitas untuk para penggemar penyandang disabilitas. Gelaran turnamen sepak bola tercesar empat tahunan dianggap memberi ruang untuk orang-orang berkebutuhan khusus menyaksikan Piala Dunia Qatar 2022 secara langsung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sudah satu dekade berlalu, Ahmed Habib tidak mengetahui bahwa suatu hari nanti dia bisa menyemangati tim sepak bola favoritnya secara langsung di Piala Dunia. Habib adalah penyandang disabilitas yang bekerja sebagai Senior Ahli Konten Berbahasa Inggris di Supreme Committee for Delivery & Legacy..
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagi Habib dan penyandang disabilitas lainnya, turnamen global ini bukan hanya sekadar membawa semangat sepak bola, tetapi juga merupakan sebuah perubahan yang memiliki dampak untuk banyak orang di Qatar. “Ini adalah momen ajaib, kedatangan Piala Dunia ke Arab adalah sesuatu yang sangat istimewa bagi kita semua di sini,” kata Habib kepada Doha News saat mengunjungi Education City Stadium, salah satu stadion untuk Piala Dunia.
“Tapi sebenarnya kisah yang harus kita ceritakan adalah bagaimana Piala Dunia telah bertransformasi dalam membuat lebih banyak akses ke skala yang lebih luas,” kata dia menambahkan..
Setelah menjadi tuan rumah Piala Dunia, Qatar memulai perubahan infrastruktur baru yang signifikan untuk memungkinkan aksebilitas penuh. Pemerintah mulai membangun berbagai tempat canggih yang dapat diakses semua orang, melatih tim untuk bantuan aksebilitas, dan memastikan jalan yang dibangun sepenuhnya memenuhi semua kebutuhan.
Inisiatif semacam ini telah membuat perubahan pada kehidupan komunitas penyandang disabilitas di Qatar. “Piala Dunia telah menjadi titik transformatif dalam membuat Qatar lebih mudah diakses oleh penyandang disabilitas,” kata Habib.
Dia juga menambahkan bahwa sejak awal, aksebillitas sudah menjadi yang terdepan dalam proses desain. Pembangunan berjalan masih dan mulai terasa dampaknya di sektor transportasi, akomodasi, situs budaya, dan jalan-jalan di sekitar kota.
Dalam menjamin keberhasilan turnamen, Qatar Foundation membuat upaya besar seperti mengadakan beberapa tinjauan aksebilitas agar dapat memahami kebutuhan semua penyandang disabilitas dan cara menyediakan layanan yang paling inklusif.
“Kami telah memberi prioritas, terutama untuk memastikan bahwa perjalanan pendukung sepak bola ke stadion adalah perjalanan yang nyaman. Serta memastikan orang-orang dengan kebutuhan aksebilitas didukung penuh, apakah itu melalui penyediaan jalur pilihan untuk orang-orang berkebutuhan khusus, kebutuhan audiovisual, spektrum, dan fisik,” kata Nihal Mohammed, Manajer Program di Erthna, Centre for Sustainable Future.
Qatar Foundation bekerja sama dengan Komite Tertinggi dan Q22 untuk membangun ruang yang sesuai bagi penyandang disabilitas untuk berjalan dari Metro ke Education City Stadium. Ini menggabungkan teknologi tingkat atas untuk membantu memberikan arah jalan, menempatkan sinyal pejalan kaki yang dapat diakses, dan mengerahkan orang terlatih untuk memberikan bantuan.
“Ini akan menjadi turnamen yang sangat mudah diakses, salah satu yang paling mudah diakses di dunia, tidak hanya untuk orang-orang seperti saya yang menggunakan kursi roda, tetapi juga untuk orang-orang yang buta atau buta sebagian, untuk orang-orang yang memiliki kelainan saraf, orang-orang dengan spektrum autisme, dan orang-orang yang tuli. Ini akan mencakup semua orang,” kata Habib menambahkan.
DOHA NEWS | DESY ALHAMDIANA PUTRI