Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
PSSI menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala timnas Indonesia menggantikan Shin Tae-yong.
Karier Kluivert moncer sebagai pemain, tapi mandek sebagai pelatih.
Pengamat sepak bola menilai Kluivert bisa memecahkan masalah internal timnas Indonesia saat ini, yaitu komunikasi.
PADA hari-hari mendatang, Patrick Kluivert berada di kampung halamannya di Belanda, tapi jadwalnya dalam waktu dekat dipenuhi berbagai agenda di Indonesia. Pada 8 Februari 2025, misalnya, dia bakal menyambangi Cibinong, Jawa Barat, untuk menyaksikan pertandingan Liga 1 antara Dewa United dan Persija Jakarta di Stadion Pakansari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kluivert, 48 tahun, ditunjuk Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai pelatih kepala tim nasional atau timnas Indonesia pada Rabu, 8 Januari 2025. Mantan penyerang timnas Belanda dan Barcelona itu menggantikan Shin Tae-yong, yang menukangi timnas Indonesia sejak 8 Januari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Siapakah Patrick Kluivert? Namanya terukir dengan tinta emas di benak penggemar sepak bola era 1990-an. Sebagai penyerang Ajax Amsterdam, dia menjadi pencetak gol tunggal dalam partai final Piala Champions 1995 melawan AC Milan. Saat itu usianya baru 18 tahun.
Kluivert menjadi bagian dari generasi emas Ajax Amsterdam di era 1990-an bersama Clarence Seedorf, Edgar Davids, Marc Overmars, dan kawan-kawan. Mereka juga bahu-membahu di timnas Belanda sehingga menjadi salah satu favorit juara Piala Dunia 1998 sebelum ditekuk Brasil di babak semifinal.
Gaya bermain Kluivert dianggap unik karena, meski tubuhnya tinggi besar, dia lincah dan punya teknik olah bola yang tinggi. Pada masa itu, penyerang dengan tinggi lebih dari 1,8 meter lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik. Selama membela tim Oranye sejak 1994 sampai 2004, dia mencetak 40 gol dari 79 pertandingan dan dianggap sebagai penerus penyerang legendaris Marco van Basten.
Patrick Kluivert. statymailt.com
Kluivert gantung sepatu pada 2008 di usia 32 tahun. Jangan bandingkan dengan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo yang terus berlari di usia 37 dan 39 tahun. Pada masa itu, kebanyakan pesepak bola pensiun sebelum usia 34 tahun. Kluivert langsung terjun ke dunia kepelatihan dengan menjadi pelatih striker di AZ Alkmaar di Liga Belanda. Pada awal 2010, dia hijrah ke Australia untuk menjadi asisten pelatih di Brisbane Roar. Pelatih kepalanya adalah Ange Postecoglou, yang kini menukangi Tottenham Hotspur di Liga Primer Inggris.
Pada pertengahan 2012, Kluivert kembali ke timnas Belanda sebagai asisten pelatih. Dia mendampingi Louis van Gaal membawa Oranye menempati peringkat ke-3 dalam Piala Dunia 2014 Brasil.
Kluivert mendapat peran pelatih kepala perdana saat memimpin Curacao pada 2015. Negara di Kepulauan Karibia itu adalah kampung halaman ibunya. Catatan emasnya sebagai pemain membuat banyak pemain Belanda bersedia bersalin kewarganegaraan. Dari delapan laga selama satu tahun diarsiteki Kluivert, Curacao menang tiga kali, kalah tiga kali, dan imbang dua kali. Peringkat dunia mereka naik dari 155 menjadi 134.
Pada 2021, Kluivert kembali ke Curacao sebagai pelatih sementara. Dari enam pertandingan, mereka hanya satu kali menang dan satu kali seri. Sisanya, kalah.
Kluivert mendapat kepercayaan penuh sebagai pelatih kepala Adana Demirspor di Liga Super Turki pada 2023. Namun, seperti dilaporkan Bein Sports, dia hanya bertahan lima bulan. Pada Desember 2023, Kluivert dipecat karena hanya menang sekali dari enam pertandingan. Kini Adana terpuruk di posisi kunci Liga Super Turki dan terancam terdegradasi.
•••
DIKONTAK dua tahun dengan opsi perpanjangan, tugas Kluivert di timnas Indonesia mahaberat: menembus Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada. Saat ini pasukan Garuda bertarung di Grup C kualifikasi Piala Dunia putaran ketiga. Ini adalah langkah terjauh yang pernah ditempuh timnas.
Dengan 6 poin, Indonesia berada di posisi ke-3 di bawah Jepang dan Australia. Peluang untuk lolos langsung dengan menjadi juara dan runner-up grup hampir pasti tak tercapai. Apalagi satu tiket telah diraih Jepang, yang mendulang 16 poin dari enam pertandingan.
Kluivert perlu memandu timnas Indonesia meraih tambahan 4-6 poin dari empat pertandingan tersisa untuk mengakhiri posisi grup di peringkat ke-3 atau ke-4. Dengan demikian, timnas bisa berlanjut ke putaran keempat, yang terdiri atas enam tim dan dibagi dalam dua grup. Juara grup dalam putaran ini akan melaju ke Piala Dunia. Sementara itu, dua runner-up akan dipertemukan dan pemenangnya bakal bertarung dalam play-off antarkonfederasi untuk memperebutkan satu tiket terakhir ke Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada.
Kluivert menyadari besarnya beban tersebut. "Saya suka berada dalam tekanan. Makin besar tekanan, saya makin suka," ucapnya dalam konferensi pers perdananya di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Ahad, 12 Januari 2025. Untuk lolos dari putaran ketiga, dia menargetkan mendulang 4 poin dari dua laga terdekat, yaitu hasil imbang saat bertandang ke Australia pada 20 Maret dan menundukkan Bahrain saat bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 25 Maret 2025.
Ronny Pangemanan, pengamat sepak bola, tidak terlalu memusingkan catatan buruk kepelatihan Kluivert. Sebab, Kluivert didampingi dua rekan senegaranya, Alex Pastoor dan Denny Landzaat. Pastoor, 58 tahun, berhasil menakhodai Almere City promosi ke Eredivisi, kasta teratas Liga Belanda, untuk pertama kalinya pada musim 2022/2023. Adapun Landzaat, 48 tahun, memiliki darah Maluku dan bisa berbahasa Indonesia. "Sementara itu, Kluivert memiliki leadership yang bisa membangun harmoni di ruang ganti," ujar Ronny kepada Tempo pada Selasa, 14 Januari 2025. "Mereka saling melengkapi."
Patrick Kluivert (kanan) dan Denny Landzaat di Hotel Mulia, Jakarta, 12 Januari 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Meski banyak yang menilai bahwa catatan kepelatihan Kluivert tidak semoncer Shin Tae-yong, Ronny berpendapat pelatih baru ini punya kelebihan, yaitu soal komunikasi. Saat ini ada 14 pemain diaspora di timnas Indonesia. Mereka berbicara dalam bahasa Belanda dan Inggris. Adapun Shin Tae-yong hanya berbahasa Korea dan mengandalkan penerjemah selama empat tahun bertugas. Ronny mengatakan bahasa bisa menjadi kendala dalam sepak bola. Adapun Kluivert mengklaim akan belajar bahasa Indonesia. "Akan saya implementasikan saat bekerja nanti," katanya.
Kritik terhadap pemilihan Kluivert juga berasal dari luar lapangan. Marca, media olahraga Spanyol, menulis Kluivert diduga terlilit utang 1 juta euro—setara dengan Rp 16,7 miliar—yang menyeretnya ke kasus pengaturan skor saat menjadi pelatih tim cadangan FC Twente pada 2011-2012. Kluivert membantah tuduhan tersebut dan telah memberikan keterangan kepada kepolisian. Pengacaranya menyebut dia sebagai korban karena mendapat sorotan berlebihan dalam kasus yang melibatkan banyak pihak tersebut. Dalam wawancara eksklusif dengan Najwa Shihab setelah menjadi pelatih timnas, Kluivert menolak menjawab pertanyaan soal kasus pengaturan skor tersebut.
Pengamat sepak bola Kesit Budi Handoyo mengatakan kabar negatif itu tidak berpengaruh kepada Rizky Ridho, dkk. "Tidak akan," tuturnya.
Kesit menilai pemilihan Kluivert merupakan langkah jitu untuk mengobati masalah internal di timnas saat ini, yaitu komunikasi antara pelatih dan pemain, wabilkhusus pemain naturalisasi. "Komunikasi lebih mudah dan chemistry akan terbangun."
Kluivert mengaku akan lebih memperhatikan pemain lokal. "Mereka adalah jantung dan jiwa timnas Indonesia," ujarnya. "Pemain diaspora adalah tangan dan kakinya." Pemain-pemain lokal-lah yang ia amati dalam pertandingan Dewa United versus Persija Jakarta pada awal bulan depan, juga laga-laga lain Liga 1. Pemantauan seperti ini tidak dijalani pendahulunya, Shin Tae-yong. ●
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Ihsan Reliubun dan Bagus Pribadi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.