RAHASIA sukses atlet Jerman Timur ternyata ada di sebuah gedung tua di Kota Leipzig. Karena letaknya di pinggiran kota, sepintas gedung ini seperti gudang. Itulah pusat Institut Penelitian Fisik dan Olahraga -- di Jerman biasa dikenal dengan singkatan FKS. Boleh dibilang, urat nadi dan jantung olahraga Jerman Timur ada di sini. Semua data latihan kelebihan, dan kekurangan atlet tersimpan rapi. Begitu juga data-data kelemahan lawan di berbagai cabang olahraga, terutama atletik. Sekitar 600 ilmuwan, di antaranya 18 orang profesor dan ratusan peneliti, bekerja di gedung yang pintunya lebar-lebar tapi jarang dibuka ini. Begitu rahasianya tempat ini, "sampai di buku telepon pun kami tak terdaftar," kata Dr. Horst Forchel, 58 tahun, juru bicara FKS. Tak seorang asing pun boleh masuk ke sana. Gedung ini punya 300 kamar atlet. Di situlah Andreas Wecker, pesenam putri top kelas dunia, diteliti gerakan demi gerakan, untuk meningkatkan prestasinya. Atau Ilke Vyludda, pemegang rekor dunia lempar cakram, dianalisa putaran ototnya saat melempar. Kristin Otto, sebelum menyikat enam medali emas renang di Olimpiade Seoul, juga dikarantina di Leipzig. Hebatnya, alat-alat latihan di FKS sebagian dibuat dengan tangan, walau ada juga alat-alat modern seperti kamera video untuk latihan atlet dayung. Institut inilah yang punya andil banyak mengantar Jerman Timur menyabet 102 medali emas, dan menempati urutan kedua di Olimpiade Seoul 1988, setelah Uni Soviet. Namun, lembaga ini pernah dicela dunia luar karena memakai cara-cara kurang terpuji. Antara lain lewat berbagai obat perangsang alias doping, atau penyuntikan hormon laki-laki kepada perenang putri. Tapi Forchel membantah. Ia hanya mengakui, "cara kuno" itu sudah mereka tinggalkan sejak 15 tahun lalu. FKS murni ilmiah. Menggabungkan kreativitas sekian banyak peneliti untuk kemudian dianalisa melalui program komputer. Sayang, FKS kini dalam keadaan sekarat. Biaya operasinya memang mahal. Lesunya FKS sudah terasa ketika Erich Honecker berkuasa dan ia menyunat habis anggaran olahraga. Keadaan ini belum pulih sampai PM Jerman Timur yang sekarang, Lothar de Maiziere, menjalankan pemerintahan. Itu sebabnya, belakangan ini Forchel mengunci kamar kerjanya dan mengumumkan, "Kini seluruh rahasia kami jual." Menurut Forchel, diperlukan 18 milyar mark atau lebih dari Rp 20 trilyun untuk mengaktifkan kembali FKS. Cita-cita itu mungkin tak bakal terwujud dalam waktu dekat ini. PM Lothar de Maiziere masih banyak menghadapi masalah ekonomi yang langsung menyangkut perut warganya. Jadi, akan adakah yang membeli rahasia itu?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini