Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Pelatih Shin Tae-yong pun mengakui telah terjadi banyak peningkatan dari para pemain Timnas sejak pertama kali menangani pada Desember 2019.
Untuk membenahi aspek fisik yang sempat jadi kelemahan Timnas, Shin memperbanyak porsi latihan fisik dalam setiap pemusatan latihan.
Legenda sepak bola Indonesia Bambang Nurdiansyah mengatakan skuad Garuda adalah anak muda yang kadang penampilannya naik-turun
ASNAWI Mangkualam merebut bola dari pemain Singapura dalam pertandingan babak semifinal laga pertama Piala AFF di Stadion Nasional, Rabu, 22 Desember lalu. Bek yang memperkuat Ansan Greeners FC, tim divisi dua Liga Korea Selatan itu, langsung merangsek ke pertahanan lawan. Ia lalu melakukan operan satu-dua dengan Witan Sulaeman yang tak terkawal. Witan lantas melepaskan tembakan ke pojok kanan gawang Hassan Sunny sehingga tim nasional Indonesia unggul 1-0.
Meski bermain apik, Skuad Garuda gagal memenangi pertandingan karena harus berbagi angka 1-1. Gol Singapura dicetak oleh Ikhsan Fandi—anak legenda sepak bola Singapura Fandi Ahmad—pada menit ke-70. Hasil seri itu memotivasi Asnawi untuk mengalahkan Tim Singa. “Target paling dekat juara Piala AFF,” ujar Asnawi melalui pesan suara WhatsApp, Kamis, 23 Desember lalu.
Kapten tim nasional Indonesia itu juga bertekad meloloskan Tim Merah Putih ke Piala Asia 2023. Babak ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023 bakal berlangsung pada 8-14 Juni 2022. Selain itu, pemain kelahiran Makassar, 4 Oktober 1999, ini juga berharap timnas sepak bola Indonesia bisa tampil di Asian Games 2022 di Hangzhou, Cina. “(Target) ke depan ingin masuk Piala Asia. Kualifikasinya Juni tahun depan,” ujar Asnawi.
Untuk mewujudkan target itu, Asnawi mengaku akan terus berfokus dalam setiap sesi latihan. Ia pun makin bersemangat setelah mendapat kepercayaan dari pelatih Shin Tae-yong untuk mengenakan ban kapten. “Saya sebenarnya sudah kapten timnas ketika lawan Taiwan,” ucap Asnawi ihwal pertandingan timnas di babak kedua kualifikasi Piala Asia, Oktober lalu. “Sebagai kapten, saya terus mengingatkan kawan-kawan biar fokus dan mengikuti arahan pelatih.”
Selain kinerja yang baik di timnas, Asnawi memupuk asa untuk meningkatkan prestasi individu di level internasional. Ia bercita-cita menyusul Bagus Kahfi, Egy Maulana Vikri, dan Witan Sulaeman yang telah lebih dulu bermain di kompetisi Eropa. “Mimpi ke Eropa pasti ada, tapi sejauh ini fokus dulu untuk bermain maksimal di kompetisi Korea Selatan,” katanya.
Pemain Skuad Garuda lain yang mempunyai mimpi menembus kompetisi Eropa adalah Pratama Arhan Alief. Pemain kelahiran Blora, 21 Desember 2001, ini ingin membawa timnas Indonesia menjuarai Piala AFF sehingga bisa dilirik oleh klub di Korea Selatan dan Eropa. “Ingin bawa timnas juara AFF saja dulu. Kalau soal bermain di luar negeri pasti jadi mimpi semua pemain,” ujar Arhan melalui pesan WhatsApp, Kamis, 23 Desember lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Semifinal Leg 1 antara Indonesia melawan Singapura yag berakhir imbang 1-1, di Singapura, 22 Desember 2021. affsuzukicup.com/Sham Ma'arif
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama Piala AFF 2020, bek kiri klub PSIS Semarang ini menjadi salah satu pemain paling menonjol di Skuad Garuda. Ia bahkan mendapat status pemain terbaik dalam laga melawan Malaysia pada 19 Desember lalu. Meski tugas utamanya adalah mengawal sisi kiri pertahanan, berulang kali Arhan merepotkan bek Tim Harimau Malaya. Ia mencetak satu gol dari luar kotak penalti dengan memperdaya kiper Malaysia, Khairul Fahmi, pada menit ke-50.
Menurut Arhan, skema yang diterapkan oleh pelatih Shin Tae-yong sudah sesuai dengan gaya permainannya. Ia tidak mempersoalkan ketika pelatih memilih memakai skema tiga bek sejajar dan mengisi pos sayap kiri atau mengisi bek kiri pada formasi empat bek. “Saya menikmati dan sebagai pemain harus mengikuti instruksi pelatih dan harus beradaptasi dengan cepat,” ujarnya.
Pelatih Shin Tae-yong pun mengakui telah ada banyak peningkatan dari para pemain timnas Indonesia sejak pertama kali menangani mereka pada Desember 2019. Tae-yong menyebutkan, dua tahun lalu, komposisi pemain timnas tidak sesuai dengan harapannya. “Bahkan saya harus bongkar-pasang dan mencari pemain muda. Step by step mulai dari fisik sudah mengalami peningkatan,” kata Tae-yong melalui pesan suara kepada Tempo, Kamis, 23 Desember lalu.
Untuk membenahi aspek fisik yang sempat menjadi kelemahan timnas, Tae-yong memperbanyak porsi latihan fisik dalam setiap pemusatan latihan. Salah satunya ketika timnas menjalani pemusatan latihan di Kroasia pada Agustus 2020. “Setiap pemusatan latihan biasanya porsi latihan fisik itu tiga kali seminggu,” ujar mantan pelatih timnas Korea Selatan ini.
Perihal pemahaman taktik selama Piala AFF, Tae-yong mengakui Evan Dimas dan kawan-kawan sudah mulai bisa menerjemahkan skema permainan ketika berada di lapangan. Meski begitu, ia menyebutkan timnas masih butuh proses untuk mencapai hasil maksimal. “Sebenarnya sudah baik, walaupun belum maksimal, karena sempat terhambat pandemi dan beberapa kali training camp harus ditunda,” tuturnya.
Untuk Piala AFF, Shin Tae-yong belum mau berbicara tentang target menjadi juara. Ia hanya berfokus untuk membenahi sisi permainan timnas biar bisa lebih baik lagi. “Semoga bisa mendapatkan hasil maksimal dari sisi permainan. Untuk gelar kita bisa bicarakan pada turnamen-turnamen selanjutnya,” kata Shin Tae-yong yang lahir di Yeongdeok, Korea Selatan, 11 Oktober 1970, ini.
Legenda sepak bola nasional, Bambang Nurdiansyah, masih menemukan ketidakkonsistenan permainan timnas yang berhasil melaju ke babak semifinal Piala AFF. Ia menyebutkan, setelah tampil apik melawan Malaysia, penampilan Skuad Garuda kembali menurun ketika melawan Singapura. “Inilah permainan. Inilah olahraga. Memang agak sulit menjaga performa yang stabil,” ujar Bambang, Kamis, 23 Desember lalu.
Menurut dia, secara kualitas pemain muda Indonesia sudah begitu menjanjikan. Namun tim lawan juga pasti sudah menganalisis gaya permainan Tim Merah Putih. “Ketika unggul biasanya kurang fokus. Tapi pemain kita ini anak muda. Jadi hal seperti itu biasa terjadi,” tuturnya. Bambang pun menyebutkan secara keseluruhan Tim Garuda telah banyak meningkat dari aspek fisik dan taktik.
Menurut Bambang, peningkatan stamina juga terlihat dari daya juang timnas Indonesia yang tak kenal lelah selama 90 menit. “Tapi perlu digarisbawahi bahwa mereka anak muda yang kadang penampilannya naik-turun,” ucapnya. Bambang percaya Piala AFF ini hanya sebuah proses untuk mematangkan kualitas Asnawi dan rekan-rekan. Ia pun meminta PSSI memperbanyak jam terbang pemain di turnamen internasional.
Tim Nasional Indonesia di Piala AFF 2020
Muhammad Riyandi
21 tahun - Barito Putera
Nadeo Argawinata
24 - Bali United
Ernando Ari Sutaryadi
19 - Persebaya
Syahrul Trisna Fadillah
26 - Tira Persikabo
Fachruddin Aryanto
32 - Madura United
Victor Chukwuekezie Igbonefo
36 - Persib
Ryuji Utomo Prabowo
26 - Penang FC
Alfeandra Dewangga Santosa
20 - PSIS
Elkan William Tio Baggott
19 - Ipswich Town
Pratama Arhan Alif Rifai
19 - PSIS
Moh. Edo Febriansah
24 - Persita
Rizky Ridho Ramadhani
20 - Persebaya
Rizky Dwi Febrianto
24 - Arema FC
Asnawi Mangkualam Bahar
22 - Ansan Greeners FC
Marckho Sandi Merauje
27 - Borneo FC
Evan Dimas Darmono
26 - Bhayangkara FC
I Kadek Agung Widnyana Putra
23 - Bali United
Rachmat Irianto
22 - Persebaya
Ahmad Agung Setia Budi
25 - Persik Kediri
Ricky Richardo Kambuaya
25 - Persebaya
Syahrian Abimanyu
20 - Johor Darul Takzim
Irfan Jaya
25 - PSS Sleman
Ramai Melvin Rumakiek
19 - Persipura
Witan Sulaeman
20 - Lechia Gdańsk
Egy Maulana Vikri
23 - FK Senica
Yabes Roni Malaifani
26 - Bali United
Kushedya Hari Yudo
28 - Arema FC
Dedik Setiawan
27 - Arema FC
Hanis Saghara Putra
22 - Tira Persikabo
Ezra Walian
24 - Persib
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo