Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Saham PSS Sleman Terjual, Pembeli Bukan Nirwan dan Mumtaz Rais?

Pemilik mayoritas saham PSS Sleman, Soekeno menyatakan sudah berhasil mendapatkan pembeli 70 persen saham PSS Sleman

30 Januari 2020 | 13.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Logo PSS Sleman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemilik mayoritas saham PSS Sleman, Soekeno menyatakan sudah berhasil mendapatkan pembeli 70 persen saham PSS yang belakangan ditawarkan kepada investor baru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Soekeno memastikan, saham PSS yang sudah dijual itu sebesar 70 persen yang terdiri 68 persen saham miliknya dan sisanya milik Bambang Sukmonohadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Jadi bukan sebesar 75 persen yang dijual, tapi 70 persen, punya saya dan pak Bambang Sukmonohadi. Sisanya saham yang 5 persen itu masih milik (pemegang saham lama) PSS,” ujar Soekeno kepada Tempo, Kamis 30 Januari 2020.

Bambang  adalah salah satu pendiri PT. PSS selain Soekeno, dan merupakan ayah dari Hapsoro Sukmonohadi, suami Ketua DPR RI Puan Maharani.

Soekeno menuturkan investor baru yang sudah setuju membeli saham mayoritas PSS itu bukanlah pihak yang dirumorkan selama ini.

Soekeno memastikan pembeli saham mayoritas PSS Sleman bukan Nirwan Bakrie, Pieter Tanuri (bos Bali United), dan juga bukan Ahmad Mumtaz Rais (anak politikus Amien Rais).

“Bukan saya mau menghindar (menjawab siapa pembeli saham PSS), tapi semuanya memang baru jelas minggu depan,” ujar Soekeno.

Soekeno pun enggan berkomentar jauh, saat ditanya soal rumor jika pembeli saham mayoritas PSS Sleman itu pengusaha yang juga ayahanda pemain PSS Sleman, Arthur Irawan.

“Nanti lah, pekan depan akan saya umumkan sendiri (pembeli saham mayoritas PSS) itu, hehehe” ujar pemilik sejumlah pusat perbelanjaan dan hotel di Yogya itu.

Soekeno menuturkan, dalam pengenalan investor baru PSS Sleman pekan depan itu, ia juga akan buka-bukaan soal alasan utamanya menjual saham mayoritas tersebut.

“Yang jelas saya hanya kepingin PSS Sleman, Super Elang Jawa ini terbang lebih tinggi dan bisa melihat dunia. Makanya saya carikan investor yang bisa melakukan hal itu untuk PSS,” ujarnya.

Soekeno memastikan pula jika pembeli saham mayoriitas PSS bukan politisi. Apakah pengusaha lokal? Soekeno malah balik bertanya.

“Ini (pembeli saham PSS) kira kira masuk pengusaha lokal atau tidak ya?” ujarnya.

Soekeno hanya menuturkan, setelah pihaknya melepas saham mayoritas PSS Sleman mulai pekan depan, ia akan berfokus pada hal lainnya. Apakah akan berfokus  membesarkan Persiba Bantul yang mayoritas sahamnya dikabarkan juga telah diakuisisi Soekeno pada 2019 lalu, ia tak menjawab gamblang.

“Saya dengan Persiba Bantul itu hanya ingin membantu, agar persepakbolaan di Indonesia itu semua hidup,” ujarnya.

Soekeno pun menolak disebut pemegang saham mayoritas Persiba Bantul. “Persiba itu sudah ada investornya kok,” ujarnya.

Soekeno menuturkan ia hanya punya cita-cita di tiap kabupaten/kota DIY bisa memiliki klub sepak bola bergengsi yang berbicara di kancah nasional.

Yudono Yanuar

Yudono Yanuar

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus