Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia berhasil mengawinkan medali emas catur kila putra dan putri di ajang SEA Games 2019. WGM Medina Warda Aulia dan Grand Master Susanto Megaranto sama-sama menjadi yang terbaik setelah melewati sembilan babak catur perlombaan di Traveller's Hotel Subic, Ahad.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
WGM Medina Warda Aulia Medina yang memiliki elo rating 2163 mengumpulkan angka 7,5 dari hasil enam kali menang dan tiga kali remis, tanpa mengalami kekalahan sekalipun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Medali perak juga jatuh ke tangan pecatur Indonesia, WIM Chelsie Monica Ignesias Sihite (2207) yang mengumpulkan 7,0 poin dari enam kali menang, dua remis, dan sekali kalah. Satu-satunya kekalahan Chelsie terjadi saat menghadapi unggulan utama WGM Thi Bao Tram Hoang dari Vietnam yang memiliki elo rating 2288.
Hoang sendiri harus puas dengan medali perunggu dengan poin 6,5 dari enam kali menang, sekali remis, dan dua kali kalah.
"Saya senang sekali dengan medali emas. Ini adalah medali emas pertama saya di ajang SEA Games," kata Medina yang dipertandingan terakhir bermain remis dengan rekan senegaranya, Chelsie Olivia.
Menurut Medina, ia memang benar-benar menginginkan medali emas tersebut karena selain ia memang belum pernah meraihnya di ajang SEA Games, medali itu juga telah menjadi target Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi).
"Catur menargetkan dua emas dan yang diandalkan dari nomor putri. Alhamdulillah bisa," kata lulusan Universitas Indonesia itu.
Cabang olahraga catur SEA Games 2019 mempertandingkan empat kategori, yaitu catur online, catur cepat, catur kilat, dan catur kategori ASEAN.
Sementara itu, Susanto Megaranto pada partai terakhir membukukan kemenangan atas pecatur tuan rumah Filipina IM Daniel Quizon. Ia secara total mengumpulkan 5,5 poin dari empat kali menang dan tiga kali remis. Pecatur ber-elo rating 2647 ini unggul 0,5 poin dari dua pecatur Vietnam GM Le Quang Liem (2768) dan MI Le Tuan Minh (2383) . Kedua pecatur tangguh Vietnam itu sama-sama mengumpulkan lima poin.
Quan Liem dinyatakan sebagai pemenang kedua karena menang 1,5 - 1,0 dalam hitungan Tiebreak 1 dari rekan senegaranya itu. Sedangkan Le Tuan Minh harus puas dengan medali perunggu.
Dengan emas yang direbut Susanto itu, cabang olahraga catur memenuhi target dua medali emas. Sebelumnya, satu emas dipersembahkan WGM Medina Warda Aulia dari nomor catur kilat putri. Secara total, tim catur Indonesia mengumpulkan dua medali emas, dua medali perak, dan dua medali perunggu.
Medali perak diraih Umi Fisabilillah di nomor catur cepat putri dan Chelsie Olivia Sihite di nomor catur kilat putri. Adapun medali perunggu diraih IM Irine Kharisma Sukandar dari catur cepat putri dan ALI Muhammad Lutfi dari nomor Catur Daring (Online Chess).
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Persatuan Catur Seluruh Indonesi (Percasi) Kristianus Liem yang ikut mendampingi para pecatur selama di Filipina mengaku terharu dan bangga karena dua medali emas yang diraih terjadi pada saat-saat akhir sehingga kemenangan Medina dan Susanto bisa menyelamatkan tim catur Indonesia dari kegagalan mencapai target.
"Ini perasaan campur aduk mas. Gembira, terharu, senang. Karena catur dapat medali emasnya pada nomor terakhir. Dua emas Medina dan Susanto pun penentuannya pada detik-detik terakhir pada partai terakhir. Jadi kalau meleset, bisa meleset juga janji kami menyumbang dua emas untuk kontingen Indonesia," kata Kristianus.
Kristianus mengaku bangga dengan mental para pecatur asuhannya itu yang terus berjuang meraih dua medali emas setelah pada nomor sebelumnya gagal di momen-momen akhir.
"Pada nomor sebelumnya di awal kita unggul, tapi gagal. Jadi sebenarnya harapan itu ada tinggal apakah anak-anak bisa terus full konsentrasi, full fokus, dan full konsisten. Ternyata semua itu terjadi. Anak-anak mampu mampu bersikap tenang sehingga kemampuan mereka keluar," kata salah satu penggagas sekolah catur Utut Adianto ini.
Kristianus menilai hasil dua emas dari nomor catur kilat ini bisa dikatakan luar biasa terutama untuk Susasnto Megaranto yang harus menghadapi mantan juara dunia catur kilat.
"Ini luar biasa karena lawan-lawan tidak mudah. Di putra itu peringkat keduanya Grand Master Le Quang Liem itu kan juara dunia catur kilat beberapa tahun lalu. Jadi kemenangan ini luar biasa," kata Kristianus.