Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) membuka peluang bagi atlet junior tampil di SEA Games 2019. Wakil Ketua Umum PRSI Harlin Rahardjo mengatakan akan memberi kesempatan bagi perenang junior meramaikan pesta olahraga di kawasan Asia Tenggara November nanti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ini komposisi perenang yang masuk di pemusatan latihan nasional (Pelatnas) sebanyak 10 atlet dengan dua orang cadangan. "Ada beberapa perenang muda yang berpeluang ikut SEA Games," kata Harlin kepada Tempo, Jumat, 26 Juli 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Satu perenang muda yang sudah bergabung di Pelatnas ialah Vanessae Evato. Menurut Harlin, di level junior, Vanessae saat ini berada di peringkat satu nasional untuk nomor gaya dada.
Peringkat kedua ditempati oleh Adelia yang pada ASEAN Schools Games (ASG) kemarin berhasil merebut tiga medali emas di nomor gaya dada 50 meter, 100 meter, dan 200 meter. "Adelia hattrick rebut emas di Kejurnas, SEA Age Group dan ASG," ucap Harlin.
Harlin menilai selain Vanessae dan Adelia, PRSI mempunyai cukup banyak stok atlet junior yang bisa dibawa ke SEA Games. Beberapa diantaranya ialah Komang Adinda Nugraha, Kaikea Crews, Erick Ahmad Fathoni, dan Reza Bayu Prasetyo. Namun kepastian perenang junior yang akan dibawa ke SEA Games, kata Harlin, akan ditentukan pada seleksi nasional di Jakarta Open pada September 2019.
Sebelumnya, Indonesia keluar sebagai juara umum ASEAN Schools Games 2019 yang diadakan di Semarang. Tim Merah Putih berhasil mengumpulkan 43 medali emas, 34 perak, dan 25 perunggu. Renang dan atletik menjadi cabang olahraga yang menyumbangkan medali terbanyak dan melebihi target. Renang meraih 13 medali emas (dari target 12 emas) dan atletik sebanyak 11 emas (target delapan emas).
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi meminta kepada pengurus induk olahraga agar membuka kesempatan bagi atlet muda tampil di ajang yang lebih tinggi dari ASG. Menurut dia, para pelajar yang turun di ASG membutuhkan pengalaman bertanding. "Ke depan mereka tidak hanya akan memperkuat Indonesia di Youth Olympic tapi juga olimpiade," kata Imam.
ADITYA BUDIMAN