Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Seberapa Dalam Manusia Bisa Menyelam? Segini Batas Amannya

Seberapa dalam manusia bisa menyelam, sebagian agen scuba rekreasi memberi batas kedalaman 40 meter, sedangkan lembaga PADI hanya di angka 18 meter.

17 Juli 2023 | 14.55 WIB

Ilustrasi. dailyscubadiving.com
Perbesar
Ilustrasi. dailyscubadiving.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menyelam (scuba diving) menjadi salah satu olahraga air yang memerlukan keahlian khusus. Bahkan diperlukan lisensi selam yang diterbitkan lembaga seperti PADI (Professional Association of Diving Instructor) sebagai petunjuk bahwa seseorang mampu bertahan di kedalaman laut bertekanan tinggi. Lantas, sebenarnya seberapa dalam manusia bisa menyelam? 

Seberapa Dalam Manusia Bisa Menyelam?

Dilansir dari laman Abyss Scuba Diving, tantangan pertama yang dialami penyelam untuk mengeksplorasi laut dalam yang penuh teka-teki adalah masalah fisiologis. Saat menyelam, tekanan akan bertambah 1 atmosfer untuk tiap 10 meter. Tekanan tersebut dapat menyebabkan kondisi yang disebut dengan istilah narkosis nitrogen dan merusak fungsi kognitif serta motorik. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Tak hanya itu, oksigen menjadi beracun pada kedalaman yang lebih besar. Penyelam bisa menderita penyakit dekompresi, di mana gelembung nitrogen terbentuk karena kenaikan dan penurunan tekanan yang begitu cepat. Kondisi tersebut bisa mengakibatkan kelumpuhan dan kematian. Maka dari itu, penyelam harus naik atau turun secara perlahan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Untuk penyelam scuba rekreasi, sebagian agen merekomendasikan batas kedalaman maksimum 40 meter. Batasan itu berlaku untuk alasan keamanan, dengan syarat seseorang telah mengikuti pelatihan dan membekali diri dengan peralatan sesuai. Sementara itu, Asosiasi Instruktur Selam Profesional (PADI) menetapkan batas kedalaman 18 meter untuk penyelam perairan terbuka. 

Apa yang Terjadi Jika Manusia Menyelam Terlalu Dalam?

Semakin dalam manusia menyelam, kemungkinan untuk mengalami penyakit dekompresi menjadi lebih besar. Menurut situs resmi Direktorat Jenderal (Ditjen) Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dekompresi atau juga dikenal dengan penyakit Caisson merupakan kondisi kedaruratan saraf yang umum ditemukan pada penyelam. 

Kondisi tersebut diawali dari pelepasan gelembung gas nitrogen yang menyumbat pembuluh darah di sumsum tulang belakang dan otak. Peningkatan kelarutan gas berbanding lurus dengan tekanan gas sesuai Hukum Henry. Saat penyelam naik ke permukaan terlalu cepat (lebih dari 19 meter per menit), maka nitrogen yang terlarut akan kembali berwujud gas. 

Gejala dekompresi yang muncul bervariasi dan dibedakan menjadi dua tipe. Pertama, seseorang akan mengalami kelelahan, nyeri otot dan sendi, serta sakit pada kulit. Gejala tipe dua ditunjukkan dengan permasalahan di sistem peredaran darah, sistem pernapasan, sistem saraf pusat, mual, muntah, hingga penurunan kesadaran. 

Rekor Penyelaman Laut Paling Dalam

Pria asal Mesir, Ahmed Gamal Gabr berhasil turun ke kedalaman laut hingga menyentuh 332,35 meter. Pada Kamis, 18 September 2014, ia mampu melampaui batas medis dengan menyelam di Laut Merah, lepas pantai Dahab. Diketahui, dia merupakan mantan perenang di kemiliteran Mesir sekaligus atlet triation ulung. 

Selama sekitar 15 jam penyelaman, Gabr menghadapi risiko tekanan air hingga 36 bar atau 36 kilogram per sentimeter persegi. Prestasinya itu telah tercatat dalam Guinness of Records sebagai penyelam scuba pertama yang turun begitu dalam. 

Rekor sebelumnya secara tidak resmi diraih oleh penyelam Prancis, Pascal Bernabe yang sampai di kedalaman 330 meter pada 2005. Namun, Guinness tidak membukukannya. Di tahun yang sama, Nuno Gomes dari Afrika Selatan menjelajahi lautan hingga di kedalaman 318,25 meter. 

Untuk penyelaman bebas, ada Herbert Nitsch yang dapat menjangkau laut lepas di kedalaman 253 meter tanpa bantuan oksigen. Kedalaman tersebut setara dengan ketinggian gedung pencakar langit 70 lantai. Pada 2012, ia mencatat rekor terdalam menahan napas selama sembilan menit. Ia rela bertarung dengan maut dan nyaris gagal menghadapi tekanan air. 

MELYNDA DWI PUSPITA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus