Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Empat orang ditinggalkan kapal di tengah laut saat sedang menyelam atau diving di Cina. Setelah selesai, kapal tak kunjung menjemput akhirnya mereka memutuskan berenang selama dua jam untuk mencapai pantai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Insiden tersebut terjadi di lokasi menyelam dekat Pulau Zhouzai di Provinsi Hainan, Cina, pada 9 Juni. Mereka terdiri dari tiga wisatawan dan satu instruktur. Tiga wisatawan itu sedang mengikuti ujian untuk mendapatkan lisensi diving.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tes menyelam yang mereka lakukan berlangsung antara pukul 14.00 hingga 16.00 dan mereka menunggu hingga pukul 18.15 sebelum berenang kembali ke pantai. Mereka tiba di pantai pukul 20.00. Namun, mereka masih butuh setengah jam lagi jalan kaki agar bisa mencari tumpangan untuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Sebelumnya, dikatakan bahwa salah satu kru kapal meminta mereka kembali dengan berenang. Namun, mereka menolak dan meminta kapten menjemput mereka untuk pulang.
“Selama perbincangan antara instruktur kami dan awak kapal, dia akhirnya setuju untuk meminta kapten menjemput kami ketika dia melakukan perjalanan pulang nanti,” kata Jin, salah seorang dari mereka
Jin menulis insiden tersebut di Weibo, media sosial terbesar di Cina. Dia merasa bahwa jika disampaikan langsung ke perusahaan kapal, keluhannya hanya diabaikan padahal itu merupakan kelalaian.
Netizen pun melontrakn kritik terhadap penyedia jasa wisata. Pihak berwenang Cina pun mulai melakukan penyelidikan, menurut laporan Shangyou News
Pengalaman Mengerikan
Menurut South China Morning Post, para wisatawan menceritakan bahwa pengalaman perjalanan mereka mengerikan. Setengah jam setelah berenang, Jin merasakan air laut menjadi dingin dan melihat langit mendung. Beberapa saat kemudian, hujan mulai turun dan ombak semakin tinggi.
“Saya benar-benar kehabisan tenaga. Saya tidak bisa menggerakkan kaki saya lagi, dan hanya bisa menarik lengan saya secara perlahan. Seluruh tubuh saya dingin dan mati rasa,” katanya.
Mereka tiba di pantai pada jam 8 malam, sebagian berkat arus yang mengalir ke arah pantai. Tak satu pun dari mereka membawa ponsel.
Ditawari Kompensasi 10 Kali Lipat
Setelah kejadian tersebut viral di media sosial, perusahaan kapal pesiar yang membawa mereka ke lokasi penyelaman menghubungi para wisatawan tersebut dan ingin menawarkan mereka 10 kali lipat nilai tiket kapal yang mereka beli sebagai kompensasi.
Namun kelompok tersebut menolak tawaran itu. Mereka berharap pihak berwenang turun tangan untuk menghindari kejadian serupa terulang kembali.
SCMP | VN EXPRESS
Pilihan Editor: Cara ke Karimunjawa dengan Kapal Laut dari Semarang dan Jepara