Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Si hitam tetap juara

Perebutan gelar juara tinju dunia kelas berat antara Holmes vs Cooney di Caesar Palace Hotel, Las Vegas. dimenangkan oleh Holmes, ada bau rasialis dalam masalah honor. (or)

19 Juni 1982 | 00.00 WIB

Si hitam tetap juara
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
"HANYA Larry Holmes yang mampu mengalahkan Larry Holmes, ujar Richie Giachetti, manajer dan pelatih yang didepak Holmes 15 bulan lalu, menjelang perebutan mahkota dunia tinju kelas berat di ring Caesar Palace Hotel, Las Vegas, 11 Juni malam. Holmes adalah juara bertahan dan sudah 11 kali mempertahankan gelar -- 10 di antaranya dengan kemenangan knock out (KO). Kali ini ia ditantang Gerry Cooney, 25 tahun, juga tak terkalahkan dalam 25 penampilan di ring tinju bayaran. Giachetti benar. Holmes tak sampai menghabiskan seluruh ronde, direncanakan 15, untuk merobohkan penantangnya. Pelatih Victor Valle sudah melempar handuk untuk Cooney, tanda menyerah, sebelum gong akhir ronde ke-13 berbunyi. "Saya minta maaf," kata Cooney di kamar pakaian seusai pertandingan. Cooney, petinju kulit putih dari Huntington, New York, semula diharapkan bisa mematahkan dominasi atlet kulit hitam, yang tak tergoyahkan selama 23 tahun, di ring tinju kelas berat -- petinju bule terakhir yang memegang mahkota adalah Ingemar Johansson dari Swedia. Harapan masyarakat kulit putih yang digantungkan pada Cooney tak berlebihan. Lihatlah prestasinya: dari 22 kemenangan KO yang diraihnya 19 di antaranya terjadi dalam ronde ke-5 sampai ke-8. Cooney belum pernah bertarung lebih dari 10 ronde. Kelemahannya: Cooney tak mempunyai pukulan kanan yang hidup. "Kalau saja kedua tangan Cooney sama cepatnya tak ada lawan yang sanggup menahannya. Termasuk Holmes," kata bekas kampiun dunia Muhammad Ali. Pertarungan Holmes-Cooney, yang mengarah pada gengsi ras itu, telah menumbangkan rekor bayaran ring profesional. Masing-masing mengantungi US$ 10 juta -- waktu Ali melawan Joe Fraier di Manila, 1975, yang disebut pertarungan terbesar abad ini, cuma mendapat bayaran separuhnya. "Jika Cooney hitam seperti saya, ia tak bakal dibayar sebesar itu, " kata Holmes. Selama ini memang belum ada penantang yang dibayar sama dengan pemegang gelar. Mengenai penampilan Cooney di ring Caesar Palace Hotel, menurut Holmes, cukup merepotkan. "Empat atau lima kali dia sempat membahayakan saya," kata Holmes. Wasit Duane Ford dan Dave Moretti, sampai ronde ke-12, memberikan angka 111 lawan 113 untuk Cooney. Tapi catatan wartawan Associated Press, menunjukkan Cooney cuma unggul di ronde ke-3, 4, 8 dan 10 -- sisanya untuk Holmes. Tapi Holmes menolak pendapat bahwa dialah petinju terbaik dan terbesar abad ini petinju legendaris (almarhum) Joe Louis cuma mampu mencatat rekor KO tujuh kali berturut-turut dalam memperebutkan gelar. "Keberhasilan saya banyak ditopang oleh Ray dan Eddie," kata Holmes. Ray Arcel dan Eddie Futch adalah pelatih yang menangani dia sepeninggal Giachetti. Peran Arcel dan Futch memang terlihat nyata waktu Holmes menghadapi Cooney. Strategi yang disusunnya betul-betul jitu. Kedua pelatih, lebih suka disebut guru, menyarankan Holmes agar tidak membiarkan Cooney merapat. Cooney, petinju tipe slugger (penyeruduk), membahayakan dalam bertarung jarak dekat. Holmes, waktu naik ring berbobot 86,39 kg, memang tidak membiarkan Cooney, 102,29 kg, mengeluarkan "ilmu"nya itu. Walau Cooney menyerah KO, penggemar tinju di Amerika Serikat tak ada yang mengatakan jago bule ini tak bisa berkelahi. Mereka bahkan menganggap pertarungan ulang pantas diadakan dan yakin Cooney bisa menang. Karena waktu naik ring pekan lalu, Cooney belum sembuh betul dari cedera di bahu yang dideritanya, dan ditambah lagi sudah 13 bulan tak bertanding.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus