Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Stadion GBK dan Rumput Manila yang Bersejarah di Asian Games

Sistem pengairan dan pemasanga serta perawatan jenis rumput terbaik dilakukan di Stadion GBK untuk menyambut Asian Games 2018.

11 Januari 2018 | 13.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pekerja menyiram rumput Stadion Gelora Bung Karno untuk persiapan Jelang Asian Games 2018 di Senayan, Jakarta, 25 Oktober 2017. Tempo/Amston Probel

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penonton di Stadion GBK, Jakarta, pada pertandingan Minggu, 14 Januari 2018, mendatang berpeluang menyaksikan tim nasional sepak bola Islandia mendemonstrasikan kehebatannya melawan Timnas Indonesia. Islandia lolos ke Piala Dunia 2018. Pergelaran Asian Games 2018 pun bakal lebih menarik di tempat itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pasalnya, setelah direnovasi, Stadion GBK memiliki kualitas rumput standar badan sepak bola dunia, FIFA, sehingga para pemain Islandia bisa melakukan umpan-umpan dan pergerakan dengan atau tanpa bola secara maksimal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk lapangan sepak bola Stadion GBK, rumput manila atau zoysia matrella yang sesuai standar badan sepak bola dunia, FIFA, telah dipasang. Rumput zoysia matrella juga dipakai ketika Stadion GBK didirikan dan diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 1962 untuk menyambut pergelaran Asian Games IV.

Sistem drainase lapangan pun dirombak sejak awal untuk memastikan tak terjadi genangan air saat hujan lebat.

Renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) telah rampung. Rencananya stadion ini siap menjadi tuan rumah saat Timnas Indonesia menjamu Islandia pada 14 Januari 2018.

"Progres sudah 100 persen. Stadion ini sudah bisa digunakan untuk pertandingan besok dan tak ada hambatan," kata Manajer Produksi Kontraktor PT Adhi Karya, Chabbib Wawan, saat ditemui Tempo di Stadion Utama Gelora Olahraga Bung Karno, Rabu, 10 Januari 2018.

Rumput jenis zoysia matrella adalah salah satu dari tiga jenis lapangan rumput yang cocok dipakai di lapangan sepak bola. Dua jenis lainnya adalah cynodom dactylon dan axonopus compressus.

Tiga jenis lapangan rumput tersebut memiliki kerapatan, elastisitas, kemampuan menahan beban, memulihkan diri,  dan akar kuat. Ada satu lagi jenis rumput yaitu rumput sintetis atau buatan yang dipakai pertandingan sepak bola modern.

Pemakaian rumput sintetis itu pernah menyulitkan Hadi Ismanto dan kawan-kawan Timnas Indonesia pada periode 1980-an ketika bermain di Saudi Arabia. Sejumlah pemain timnas cedera karena kaget menghadapi kerasnya permukaan rumput sintetis itu.

Sedangkan rumput yang ideal dipakai di lapangan sepak bola Indonesia dan Asia yang beriklim tropis adalah jenis rumput manila. Rumput ini memiliki warna hijau paling pekat dibandingkan dua jenis lainnya tersebut.

Dari pantauan Tempo, stadion yang berdiri sejak 1962 itu memang sudah memperlihatkan kemegahannya. Selain tata bangku penonton yang rapi, lapangan utama juga telah tampak rapi dan terawat.

Renovasi stadion ini dimulai sejak Juli 2017. Beberapa perubahan mencolok dibuat dari segi fasilitas dan arsitektur. Dari segi kursi penonton, Stadion Utama Gelanggang Olahraga Bung Karno telah memasang 76.127 kursi tunggal menggantikan kursi deret yang dipasang sebelumnya.

Meski mengurangi kapasitas tampung penonton, namun Chabbib Wawan menjamin kondisi ini jauh lebih nyaman dibanding sebelumnya.

"Di area penonton kami kan bangun jalur untuk evakuasi dan juga bagi penyandang difabel. Kedua hal itu cukup banyak mengurangi jumlah kursi. Tapi ini sudah sesuai standar," kata dia.

Penonton pun tak harus khawatir dengan jauhnya jarak toilet. Saat ini, Stadion Gelora Bung Karno memiliki 172 toilet yang tersebar di seluruh bagian stadion. Empat mushala juga tersedia di empat penjuru mata angin stadion.

Stadion kebanggaan Indonesia itu telah direvonasi untuk Asian Games 2018. Sebanyak 620 lampu LED (produk diode pancaran cahaya) dipasang mengelilingi stadion untuk memastikan pencahayaan selama pertandingan.

Padahal, sebelum renovasi, hanya ada 200 lampu saja yang dipasang. "Tingkat kecerahannya mencapai 3.500 lumens (satuan terang-gelapnya cahaya)," kata Chabbib Wawan.

Teknologi closed circuit-television (CCTV) pun dipasang demi meningkatkan sistem keamanan di dalam stadion. Ada 250 CCTV yang dipasang di seluruh penjuru stadion. Tujuh di antaranya merupakan CCTV 7k yang memiliki kemampuan zoom in tinggi.

 "Jadi di mana pun orang berada bisa terlihat langsung ke wajahnya masing-masing," ucap Wawan. Seluruh sistem ini terintegrasi ke dalam satu command center yang ada di dalam SUGBK.

Rencananya, Presiden Joko Widodo akan meresmikan Stadion ini pada 14 Januari 2018 dan bertepatan dengan pertandingan antara Indonesia melawan Islandia.

Untuk memastikan seluruh fasilitas terjaga dan rapi, terlihat puluhan orang membersihkan area stadion yang masih kotor pasca pembangunan.

Menurut Wawan, ada sekitar 120 orang pekerja lepas yang diperbantukan untuk membersihkan stadion sejak 25 Desember 2017 lalu. "Mereka hanya sebatas finishing saja. Seperti membersihkan sisa kotoran dan memasang beberapa instalasi kecil," kata Wawan.

Stadion Utama Gelora Bung Karno akan menjadi lokasi pembukaan Asian Games 2018 pada 18 Agustus 2018 mendatang. Indonesia kembali menjadi tuan rumah setelah terakhir pada tahun 1962, yaitu saat stadion ini  pertama kali berdiri.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus