Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) membidik dua medali emas dalam Asian Games 2018, meskipun anggaran pemuatan latihan nasional dari pemerintah tidak sesuai dengan pengajuan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami mendapatkan target satu medali emas dari pemerintah. Tapi, kami menargetkan dua medali emas yaitu pada kelas 48 kilogram putri dan kelas 62 kilogram putra," kata Ketua Umum PB PABBSI, Rosan P. Roeslani, di Wisma Perwira Marinir, Jakarta, Senin 8 Januari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rosan mengatakan harapan PB PABBSI untuk mewujudkan medali emas dalam Asian Games sangat besar menyusul prestasi cabang angkat besi Indonesia dalam Olimpiade Rio 2016 dengan menyabet medali dua perak.
"Kami ini pejuang. Apa yang kami terima dari pemerintah akan kami perjuangkan semaksimal mungkin. Tapi, kami tidak semata-mata hanya berharap anggaran dari pemerintah," kata Rosan. Anggaran rekomendasi tim verifikasi Deputi IV Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk cabang angkat besi sebesar Rp 8,932 miliar dari pengajuan sebesar Rp 17,649 miliar.
Namun, Rosan mengatakan cabang angkat besi Merah-Putih masih tetap meminta perhatian dari pemerintah menyusul cabang olahraga itu telah ditetapkan sebagai cabang olahraga prioritas, terutama terkait atlet-atlet pelapis.
Wakil Ketua Umum PB PABBSI, Joko Pramono, mengatakan optimisme cabang angkat besi untuk membidik dua medali emas semakin besar menyusul fasilitas latihan di Wisma Perwira Marini yang berlokasi di Kwitang, Jakarta Pusat.
"Tapi, kami tetap meminta kepada pemerintah untuk memberikan atlet-atlet pelapis Eko Yuli dan Sri Wahyuni. karena kami tidak hanya menargetkan prestasi dalam Asian Games, tetapi juga Olimpiade 2020," kata Joko Pramono.
PB PABBSI menetapkan 11 atlet pelatnas jelang Asian Games yang terdiri dari enam atlet putra dan lima atlet putri.
Mereka adalah Surahmat di kelas 56 kilogram, Muhammad Furkon (56 kg), Eko Yuli Irawan (62 kg), Deni (69 kg), Triyatno (69 kg), dan I Ketut Ariana (77 kg).
Sedangkan lima atlet putri adalah Sri Wahyuni Agustiani (48 kg), Syarah Anggraini (53 kg), Dewi Safitri (53 kg), Acchedya Jagadhita (58 kg), dan Nurul Akmal (75+ kg).
ANTARA | HARI PRASETYO