Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Taufik Hidayat dan Candra Sayangkan Merah Putih Tak Berkibar di Piala Thomas

Insiden tak berkibarnya bendera Merah Putih di Piala Thomas mengundang keprihatinan dari Taufik Hidayat dan Candra Gunawan.

18 Oktober 2021 | 04.44 WIB

Pemain dan ofisial Indonesia merayakan kemenangan di atas podum dalam final Piala Thomas  di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Ahad, 17 Oktober 2021. Meski menjadi tim yang paling sering juara, Tim Merah Putih terakhir kali merebut trofi pada 2002. Claus Fisker/Ritzau Scanpix via REUTERS
Perbesar
Pemain dan ofisial Indonesia merayakan kemenangan di atas podum dalam final Piala Thomas di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Ahad, 17 Oktober 2021. Meski menjadi tim yang paling sering juara, Tim Merah Putih terakhir kali merebut trofi pada 2002. Claus Fisker/Ritzau Scanpix via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Dua mantan pebulutangkis Taufik Hidayat dan Candra Wijaya menyayangkan tak bisa berkibarnya bendera Merah Putih saat Jonatan Christie cs memenangkan Piala Thomas 2020. Mereka berharap permasalahan dengan badan doping dunia (WADA) bisa segera kelar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Taufik yang membawa tim Indonesia meraih Piala Thomas 2002 menilai kemenangan Indonesia kali ini bagaikan sayur tanpa garam. Meskipun demikian, dia memuji mental para pemain dan pelatih yang tak terganggu dengan isu itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sangat disayangkan, rasanya seperti makan kurang garam. Biasanya kan Merah Putih dikibarkan bersamaan dengan lagu Indonesia Raya," kata Taufik kepada Antara.

"Saya yakin mereka sudah tahu kondisi ini, tetapi bagus mereka tidak terpengaruh. Biar masalah ini negara yang mikirin."

Bendera Merah Putih tak berkibar di Ceres Arena, Aarhus, Denmark pada Ahad malam kemarin karena Indonesia dinyatakan tak patuh dalam hal tes doping oleh WADA.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, pun menyayangkan hal itu. Dia menyatakan BWF mengambil keputusan sendiri soal itu tanpa berkonsultasi dengan Indonesia. Amali pun menilai BWF seharusnya tak melakukan hal itu karena pemerintah tengah melakukan klarifikasi kepada WADA.

Candra Wijaya yang juga ikut mempersembahkan Piala Thomas 2002 menyebut insiden itu memalukan.

"Ironis, pada saat merayakan kemenangan Thomas Cup, Merah Putih tidak bisa berkibar, memalukan," ujarnya.

Indonesia meraih Piala Thomas 2020 setelah memenangkan partai final kontra Cina dengan skor 3-0. Anthony Sinisuka Ginting yang turun pada partai pertama menang atas Lu Guang Zu dalam pertandingan tiga gim.

Ganda putra Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto juga ikut menyumbangkan poin setelah mengalahkan pasangan Cina He Ji Ting / Zhou Hao Dong dua gim langsung. Kemenangan Jonatan Christie atas Li Shi Feng pun mengakhiri perlawanan Cina.

Dengan skor 3-0, dua partai lainnya antara ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo / Daniel Marthin kontra Liu Cheng / Wang Yi Lyu dan tunggal putra Shesar Hiren Rhustavito menantang Weng Hong Yang tak dipermainkan.

Pada acara penganugerahan Piala Thomas 2020, bendera Merah Putih digantikan dengan bendera PBSI meskipun lagu Indonesia Raya tetap berkumandang. Tim Piala Thomas Indonesia mengikuti jejak Taufik Hidayat cs yang merebut lambang supremasi nomor putra cabang bulu tangkis itu 19 tahun lalu.



Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus