Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Tongkat Estafet untuk Ribka/Fadia

Peringkat pasangan Ribka/Fadia masih terpaut jauh dari Gresyia Polii/Apriyani Rahayu.

20 Juli 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pasukan militer yang loyal kepada pemerintah Libya bersiap menuju ke Sirte, di Tripoli, 6 Juli 2020. REUTERS / Ayman Sahely

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Peringkat pasangan Ribka/Fadia masih terpaut jauh dari Gresyia Polii/Apriyani Rahayu.

  • Mereka berusaha menjalani latihan dengan serius dan ada kemauan untuk terus maju.

  • Saat awal berpasangan, Ribka dan Fadia juga sering berantem.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA – Pasangan Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva Ramadhanti berhasil meraih gelar juara turnamen internal pemusatan latihan nasional. Duet unggulan pertama ini mengalahkan Apriyani Rahayu/Mychelle Crhystine Bandaso dalam laga final yang berlangsung pada Jumat lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan kesuksesan ini, Ribka/Fadia juga mengaku siap menerima tongkat estafet sebagai ganda putri andalan Indonesia selanjutnya. Mereka merupakan pasangan terbaik nomor dua Indonesia setelah Greysia Polii/Apriyani Rahayu di pentas dunia. Sayang prestasi mereka masih terpaut jauh dari pasangan senior yang telah beberapa kali meraih gelar juara tersebut.

Meski demikian, Ribka dan Fadia mengatakan siap mengemban tanggung jawab untuk meningkatkan prestasi mereka. Saat ini mereka masih duduk di peringkat ke-32 dunia. Sedangkan Greysia/Apriyani menempati peringkat kedelapan dunia dari rilis terakhir Federasi Bulu Tangkis Dunia pada Maret lalu.

"Kami sudah siap. Tadi kami ngobrol sama Kak Greysia, diceritakan pengalaman-pengalaman dia. Kami harus lebih siap capek, pola pikirnya diubah, harus lebih matang ke depannya," ujar Ribka.

"Kami juga sudah diberi kepercayaan sama Koh Didi (Eng Hian, kepala pelatih ganda putri). Kami harus lebih siap. Kalau bisa sekarang, kenapa harus menunggu nanti. Kami enggak mau menyia-nyiakan kesempatan," Fadia menambahkan.

Mereka berusaha menjawab tantangan sang pelatih untuk menjadi pemain level dunia dengan berusaha menjalani latihan dengan serius dan ada kemauan untuk terus maju. “Latihan kami digenjot. Beda kalau latihannya ogah-ogahan. Jadi, kami disuruh berpikir juga,” kata Fadia.

Selama pandemi Covid-19, mereka menjalani latihan rata-rata empat jam. Prioritas program yang harus dilakukan lebih meningkatkan daya tahan dan prioritas latihan kedua adalah menambah kekuatan tangan. “Selain latihan beban selama hampir dua jam, juga latihan di gym,” kata Ribka.

Saat ini mereka telah diberi kesempatan ke turnamen level atas dan bermain di SEA Games Manila 2019. Kini, mereka berharap bisa masuk tim Piala Uber yang akan digelar di Aarhus, Denmark, 3-11 Oktober mendatang. “Koh Didi bilang sekarang kami harus mulai melihat ke pemain-pemain dunia, supaya kami terpacu terus. Harus ada kemauan untuk mengejar terus,” kata Fadia.

Pemain yang sama-sama berasal dari klub Djarum itu pada awal berpasangan sempat muncul konflik. Puncaknya saat latihan simulasi Kejuaran Dunia Junior ke Kanada 2018 di pelatnas, mereka berantem lantaran Ribka menganggap Fadia tak mau berlatih dengannya.

“Saya bilang, ‘Kalau enggak niat main sama gue, enggak usah main sama gue, deh.’ Terus Fadia bilang, ‘apaan, sih?’ Lalu dia nangis dan banting raketnya,” kata Ribka. Fadia pun menimpali, “Saat itu kan kami masih ABG, masih gengsi-gengsian. Kalau sakit hati, bisa saling ngatain, jadinya berantem, deh. Sekarang kami kalau ingat masa-masa itu suka ketawa berdua.”

Kini, mereka telah berpasangan hampir tiga tahun dan sudah mengenal karakter masing-masing pasangannya, baik di dalam maupun di luar lapangan. Fadia mengatakan mereka sudah semakin dewasa dan lebih bijak dengan menjaga perasaan masing-masing. “Karena kami saling menggantungkan karier kami,” kepada Fadia Badmintonindonesia.org.

Adapun soal target tahun ini, mereka ingin masuk daftar 15 besar dunia. Sayangnya pandemi virus corona menunda rencana mereka karena tak ada turnamen sejak Maret lalu.

NUR HARYANTO

Tongkat Estafet untuk Ribka/Fadia

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus