Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Angus Lyons, pembalap dari tim Oliver's Real Food (Australia), menjuarai etape pertama lomba balap sepeda Tour d'Indonesia yang finis di alun-alun Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Senin, 19 Agustus 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pada etape yang mengambil start dari area Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Lyons mencatat waktu 3 jam, 55 menit, 48 detik usai memenangi sprint dengan Roth Ryan X-Speed United (Hong Kong) dan Vogt Mario dari Team Sapura Cycling (Malaysia). Ketiga pembalap mencapai finis nyaris bersamaan sehingga mencatat waktu sama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sementara itu, Muhamad Abdurahman dari KFC Cycling Team (Indonesia), yang menempati posisi ketujuh di kategori umum, menjadi pembalap Indonesia pertama yang menyentuh garis finis.
Abdurahman mencatat waktu 3 jam, 57 menit, 54 detik 2,06 detik. Pembalap Indonesia kedua tercepat adalah Aiman Cahyadi dari PGN Road Cycling Team (Indonesia) 3.58.48, dan tempat ketiga Slamet Juangga (KFC) 3.58.48.
Abdurahman juga menjadi pembalap terbaik kedua untuk kategori Asia, di belakang Goh Choon Hwat yang mencatat waktu 3 jam, 56,01 detik. Tempat ketiga diduduki Yamamoto dari Kinan Cycling Team (Jepang) dengan catatan waktu 3 jam 57,57 detik.
Seusai lomba, Angus Lyons mengaku terkesan dengan sambutan warga Ngawi. "Tadi beruntung bisa menang lawan dua sprinter tangguh. Ini juga karena sorak sorai meriah penonton yang membuat saya tambah semangat," kata pembalap kelahiran 12 Januari 1996 itu.
Menurut pembalap kelahiran Ballarat di Australia Selatan itu, di etape pertama ia merasa tidak mengalami hambatan termasuk dengan terik matahari yang nenyengat. "Memang tadi panas, tapi saya sudah menyiapkan diri mengantisipasi cuaca panas ini. Saya kan sudah familiar dengan udara panas di Indonesia. Jadi tidak ada masalah," katanya.
Untuk etape kedua Tour d'Indonesia, yang akan mengambil start di Madiun dan finis di Batu, Lyons menilai akan lebih berat mengingat banyaknya tanjakan di rute tersebut. "Besok saya harus kerja lebih keras. Medan lebih berat karena banyak tanjakan. Di sini juga banyak climber hebat yang ikut. Besok saya akan berusaha, hasilnya kita lihat saja besok," kata pembalap berusia 23 tahun itu.