Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Trio SPP Buka Suara Lagi

Sutjipto-pendelaki-panggabean menilai pssi kepemimpinan bardosono makin simpang siur. usulan kongres luar biasa pssi dari komda sumatera utara & aceh. koni pusat belum dapat bertindak. (or)

2 Oktober 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TRIO SPP (Sutjipto - Pandelaki - Panggabean) yang disingkirkan Bardosono dari kepengurusan PSSI, kembali mencuri perhatian setelah hampir 1 tahun, menutup mulut terhadap kemelut yang merundung induk organisasi sepakbola Indonesia itu. Rabu, 15 September di tempat kediamannya, Sutjipto Danukusumo, bekas Ketua I PSSI mengawali penilaian atas cara kerja Bardosono yang makin simpang siur, tidak konsisten, dan mau menang sendiri. Pernyataan itu dikaitkannya atas kasus 'penskorsan' Junaidi Abdillah serta 'penggantian' Yumarsono -- kedua masalah ini kemudian dianggap selesai oleh Bardosono tanpa sampai menurunkan Surat Keputusan. Juga prestasi kesebelasan nasional yang kian merosot, Dan pengunduran diri Kosasih Purwanegara serta Sukasah Somawidjaya dari lembaga Dewan Penasehat dan Bendahara PSSI. "Saya betul-betul merasa sedih melihat keadaan PSSI sekarang. Masyarakat membicarakan mereka dalam nada yang minor", ujar Sutjipto. Tapi, "saya tak dapat berbuat apa-apa. Karena saya bukan pengurus lagi". Yang diharapkan Sutjipto adalah agar 'kolega'nya yang masih duduk dalam kepengurusan maupun pimpinan daerah mau membuka suara terhadap kenyataan yang buruk itu. Tiga hari selepas pertemuan di rumah Sutjipto apa yang diingininya dimakbulkan dengan cepat oleh Panggabean. "Sembilan belas bond 12 anggota Komda Sumatera Utara dan 7 anggota Komda Aceh telah mendesak diadakannya Kongres Luar Biasa PSSI", kata Panggabean di depan wartawan olahraga Jakarta, Sabtu siang. "Desakan tersebut juga dikirim ke KONI Pusat. Untuk segera turun tangan menyelamatkan PSSI dari kegawatan yang dihadapinya kini". Panggabean yang dipecat Bardosono sebagai Ketua Komda PSSI Sumatera Utara dengan SK nomor 19, April lalu tetap menganggap dirinya sebagai pimpinan yang syah, setelah ia memenangkan pemungutan suara dalam sidang khusus. Namun, "sampai sekarang belum ada jawaban dari KONI Pusat. Mungkin KONI masih menunggu (tuntutan yang sarna) dari bond-bond yang lain", tambah Panggabean sambil mengungkapkan bahwa desakan pada PSSI baru memenuhi syarat bila sudah sepertiga atau 90 bond mengajukan tuntutan serupa. Gawat Tapi di kaca mata Bardosono tuntutan 90 bond itu belum cukup kuat. Ia menambahkan klausul lain: Kongres Istimewa bisa diadakan jika Ketua Umum PSSI sebagai Mandataris Kongres PSSI memang menganggap perlu diadakannya sidang luar biasa tersebut. "Dalam Anggaran Dasar PSSI, persetujuan Ketua Umum itu tidak ada disebut-sebut", komentar Pandelaki. "Sangat disayangkan bond-bond itu tidak bersuara". Atau mereka takut, barangkali? "Perlu apa takut. PSSI bukan organisasi politik", sela Sutjipto. PSSI memang bukan organisasi politik. Tapi kecemasan di kalangan bond bukan tak ada. Apalagi Sutjipto dan Panggabean dulu adalah tokoh yang gigih menyokong Bardosono. Dan mundar-mandir meminta bantuan mereka untuk menggolkan pemilinan Bardosono dalam Kongres PSSI di Yogya, Desember 1974. "Jangan keliru. Ini tak ada hubungan dengan digantikannya Bardosono atau tidak. Yang kita inginkan adalah agar diadakan perbaikan dalam organisasi PSSI yang akhir-akhir ini semakin gawat", lanjut Panggabean. Jika selama ini KONI Pusat mengatakan bahwa mereka tidak bisa turun tangan dalam persoalan PSSI. Mengingat tidak ada anggota PSSI (baca: bond) yang melaporkan persoalan kepada KONI Pusat. Adakah dengan desakan 19 bond itu, mata KONI Pusat akan terbuka? Di sinilah kemampuan mereka sebagai lembaga tertinggi olahraga Indonesia diuji.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus