Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Tuan Rumah SEA Games, Filipina Alami Krisis Kepemimpinan Olahraga

Menjelang jadi tuan rumah SEA Games terjadi kisruh di kalangan pimpinan olahraga di Filipina.

21 Juni 2019 | 05.59 WIB

Logo SEA Games 2019.
Perbesar
Logo SEA Games 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kisruh kepimpinan olahraga di Filipina diharapkan tidak mengganggu persiapan negara tersebut dalam menggelar pesta olahraga Asia Tenggara, SEA Games 2019, pada November mendatang.

"Mari kita fokus seratus persen untuk tugas besar itu," kata Ketua Komisi Olahraga Filipina (PSC) William Ramirez dalam konferensi pers di Vito Cruz, Manila, Kamis.

Ramirez yang juga sebagai Chef de Mission Kontingen Filipina untuk SEA Games 2019, seperti dikutip kantor berita Filipina (PNA) juga meminta para atletnya tidak terpengaruh oleh rumor terkait kepemipinan olahraga di negara tersebut.

"Kami harus mengisolasi atlet-atlet kami dari permasalahan itu, agar mereka dapat fokus pada tugas mereka," kata Ramirez.

Sebelumnya, Selasa, ketua POC Vargas menyatakan mundur dari jabatannya dengan alasan "ingin memberi kesempatan pada orang lain yang memiliki waktu dan keinginan untuk dapat membuat POC lebih efektif."

Wakil ketua I POC Joey Romansanta langsung mengambil alih posisi Vargas selaku ketua POC.

Namun Chairman POC Abraham Tolentino menilai Romasanta tidak layak untuk menjadi ketua POC, dan ia menyerukan untuk diadakannya sidang khusus untuk pemilihan ketua baru.

Seperti diberitakan Philstar, mundurnya Vargas juga terkait masalah pesiapan SEA Games 2019.

Panitia Penyelengaran SEA Games FIlipin (Phisgoc) yang berbentuk yayasan dan dipimpin oleh anggota kongres Alan Peter Cayetano, mengerahkan tim tanpa persetujuan dari dewan POC.

Meski Cayetano ditugaskan untuk persiapan SEA Games, namun kepengurusan di bawahnya layaknya komite adhoc di bawah POC, yang bukan yayasan yang memiliki kewenangan untuk menjalin kontrak dengan sponsor dan pemasok.

Karena tidak ada persetujuan dari dewan POC, maka delapan dari 13 anggota dewan pun mempertanyakan legalitas pernyelenggara SEA Games 2019, termasuk dalam pembuatan logo, maskot dan motto SEA Games
Masalan legalitas itu juga berpengaruh pada pemasaran dan persiapan-persiapan lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus