Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

olahraga

WBA: Profil Eri Matsuda Petinju Jepang yang Mempertaruhkan Gelar Juaranya di Jerman

Eri Matsuda mempertaruhkan gelar juara minimum ringan WBA menghadapi, Tina Rupprecht, di Olympiastuetzpunkt, Jerman, Sabtu, 23 November 2024

24 November 2024 | 13.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Eri Matsuda, petinju Jepang, mempertaruhkan gelar juara minimum ringan World Boxing Association atau WBA menghadapi, Tina Rupprecht, di Olympiastuetzpunkt, Jerman, pada Sabtu, 23 November 2024. Pertarungan tersebut mempertaruhkan sabuk WBO milik, Eri Matsuda, dan sabuk International Boxing Federation (IBF) yang dimiliki, Rupprecht.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengenal Eri Matsuda

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Eri Matsuda, petinju profesional asal Jepang yangRI lahir pada 6 Juni 1994. Kini, ia salah satu nama yang paling diperbincangkan di dunia tinju wanita. Pada usia 30 tahun, Eri Matsuda, menghadapi tantangan besar dalam kariernya. Untuk pertama kalinya, ia akan mempertahankan gelar juara dunia kelas atom WBA dan World Boxing Organization (WBO) melawan, Tina Rupprecht, petinju kawakan asal Jerman.

Pertarungan ini bukan hanya menjadi momen penting karena mempertaruhkan sabuk hitam dan emas yang diraihnya dengan susah payah. Akan tetapi, juga menjadi debutnya bertarung di luar Jepang. 

Karier Matsuda di dunia tinju profesional tak terkalahkan dalam empat pertarungan pertamanya. Hasil ini membuktikan potensinya sebagai calon juara. Pada 18 Maret 2021, ia mendapat kesempatan pertama untuk merebut gelar kelas atom wanita IBF melawan Saemi Hanagata. Namun, pertandingan tersebut berakhir imbang mayoritas, dengan hanya satu hakim yang memenangkan, Eri Matsuda, ia gagal merebut gelar.

Kesempatan keduanya datang pada 25 Februari 2022, ketika ia menghadapi, Ayaka Miyao, untuk memperebutkan gelar kelas atom wanita IBF yang kosong. Sayangnya, keputusan mayoritas juri membuat gelar itu kembali lepas.

Perjuangan panjangnya membuahkan hasil pada 12 Januari 2024. Dalam laga ketiga untuk gelar dunia, Matsuda, mengalahkan, Yuko Kuroki, melalui keputusan terpisah. Dengan skor 97–93 dan 96–94 dari dua juri, ia merebut gelar juara dunia kelas atom wanita WBA dan WBO. Kemenangan ini menjadi nilai dalam kariernya dan menjadikannya simbol petinju yang tangguh. 

Matsuda mencatatkan rekor profesional 7 kemenangan, 1 kekalahan, dan 1 hasil imbang. Satu-satunya kemenangannya melalui knockout (KO) terjadi pada 12 September 2019 saat menghadapi Mont Blanc Miki.  Matsuda dikenal dengan gaya bertarung yang cermat dan defensif, tetapi ia juga memiliki kemampuan menyerang yang mematikan saat menemukan celah. Ketenangannya di atas ring menjadi salah satu kekuatannya, yang memungkinkan dia menghadapi lawan-lawan berpengalaman dengan percaya diri.

Pertarungan melawan, Tina Rupprecht, menjadi ujian besar bagi Matsuda. Lawannya, petinju berpengalaman dengan rekor 13 kemenangan, 1 kekalahan, dan 3 kemenangan melalui KO, bukan sosok yang mudah ditaklukkan.

ANTARA | WBA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus