TENNIS di India memang sudah lama populer. Standar permainan
tennis di sana sudah tinggi ketika Inggris masih menjajah negeri
itu. Pemain ganda India keturunan Inggris, Davies dan Gamble,
pernah mencapai semi-final Wimbledon tahun 1890. Tahun 1920,
India sudah masuk daftar negara penantang Piala Davis.
Tahun 1962, Sleem dan Deane dari India merdeka mengalahkan tim
Prancis di Paris (4-1) walau kemudian kalah dari Jepang di
kejuaraan antar penantang Piala Davis di Chicago. Ramanathan
Krishnan, Mukerjea dan Hall juga pernah membawa nama India
mengalahkan Brazil (3-2) di final inter-zone 1968. Sekarang ini
India memiliki Vijaj Amritraj, pemain urutan 19 dunia, dan
Ramesh Krishnan, juara junior Wimbledon 1979 yang juga sudah
menduduki ranking 52 pemain dunia.
"Kami sudah mengadakan Kejuaraan Nasional sejak 1910," kata
Sumant C. Misra, Wakil Ketua Federasi Tennis India, yang
memimpin tim ke Jakarta. Dia menjadi bintang tim Davis Cup India
1947-1953 itu.
Kejuaraan nasional diadakan di India setiap tahun, selain Grand
Prix India. "Antara November dan Maret, setiap minggu
terus-menerus kami mengadakan turnamen yang diikuti atlet junior
seluruh India. Biaya tour ditanggung Federasi," kata Misra lagi
dengan ramah dalam interpiu TEMPO.
Setelah para pemain meningkat senior, mereka pergi ke turnamen
di luar negeri. "Setiap minggu ada saja Kejuaraan Terbuka yang
dapat diikuti, kata Ramesh Krishnan. Biaya ditanggung siapa?
"Sendiri-sendiri," jawab putra pemain terkenal Ramanathan
Krishnan itu. "Ongkos perjalanan bukan dari orang tua atau
Federasi Tennis India, tapi dari hasil mengikuti turnamen yang
berhadiah uang."
Perusahaan perlengkapan olahraga di India maupun di luar negeri
yang telah mengenal mereka ikut juga menyokong keperluan tour
mereka. Tapi di India pemain tennis "belum bisa hidup sebagai
pemain prof," tambah Krishnan yang masih kuliah dan hampir jadi
sarjana ekonomi.
Rekannya yang datang ke Jakarta, Anand Amritraj (28 tahun),
sarjana ekonomi tapi hidup sebagai pemain tennis di luar
negeri. Bahkan pemain berkulit hitam itu telah beristri wanita
kulit putih dari AS. Bersama adiknya, Vijaj (27 tahun), ia
terhitung 30 pemain top ganda dunia. Vijaj, pemain nomor satu
India tidak memperkuat tim Davis Cup ke Jakarta. Pekan lalu ia
mengalahkan Brian Teacher (urutan ke 14 dunia) di Kejuaraan
Dunia Invitasi di Baltimore, AS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini