SHEILA Rossall, veteran penyanyi Inggris, 31 tahun rupanya
lebih akur dengan cara hidup zaman primitif. Gaya abad XX
secara perlahan-lahan telah menyiksa dirinya. Ia menderita
sindroma alergi total.
Nona Rossall alergi terhadap hampir semua barang-barang
modern, termasuk makanan. Tubuhnya membengkak kalau kena asap
mobil. Begitu juga kalau tersentuh karpet dan perabotan lain
yang dibuat dari plastik. Kalau berhadapan dengan makanan yang
sudah diolah dia muntah. Menonton televisi membuat wajahnya
sembab. Begitu juga kalau memegang telepon.
Ia sungguh menderita. Berat badannya tinggal 25 kg. Sudah sejak
tiga tahun yang lalu terbaring di sebuah apartemen yang gelap di
Bristol. Dia bertahan hidup berkat mesin penyaring udara dan
kasih sayang 10 orang teman-temannya.
Love Me
Temannya sendiri ikut repot karena penyakitnya itu. "Kalau kami
mengunjunginya kami harus yakin bahwa kami tidak menggunakan
tapal gigi atau deodoran selama 24 jam. Kami membasuh tubuh
dengan sabun orok yang enteng dan melangir rambut pakai
shampoo bayi. Kami tak boleh menggunakan parfum. Dan yakin
betul bahwa pakaian yang kami pakai terbuat dari katun murni,"
kata Annette Ellery, salah seorang temannya kepada wartawan
London Daily Express.
Tanggal 23 Februari yang lalu Sheila Rossall sudah diterbangkan
ke Dallas, AS, untuk berobat di sebuah klinik khusus yang sedang
mengobati 25 penderita penyakit serupa. Di sana dia akan diawasi
oleh Profesor William Ray, seorang ahli yang kabarnya juga
menderira penyakit alergi total.
Menurut rencana di klinik tadi Rossall akan menghirup udara
yang disaring. Makan buah serta sayuran yang ditanam secara
khusus. Sementara ruangan perawatannya tertutup dari dunia luar.
Apakah dia bisa bertahan lama dengan cara itu? Teman-temannya
pasrah saja. Sebab beberapa dokter menduga umurnya tinggal
beberapa minggu lagi.
Ketika masih menjadi penyanyi dengan rambut ikal yang rebah di
bahunya, Sheila Rossall punya lagu pujaan:
Love Me Just a Little Bit More. Teman-temannya terkenang
pada lagu itu. Mereka tak melupakannya. Untuk mengongkosi biaya
pengobatan Rossall selama tiga bulan yang berjumlah sekitar Rp
22 juta, mereka mengumpulkan dana lewat gerakan "Dana
penyelamatan Sheila".
Menurut ahli penyakit alergi dr. Karnen Bratawidjaja di Jakarta,
penyakit yang diderita Rossall termasuk alergi yang luar biasa.
Indonesia belum mengenalnya. Beberapa ahli alergi yang lain
menyebutkan, kebanyakan penyakit alergi di sini masih terbatas
pada alergi makan tertentu. Ditemukan juga beberapa kasus
alergi terhadap debu.
Ada juga yang alergi terhadap sinar matahari yang
mengakibatkan bagian tubuh yang kena panas matahari jadi
bengkak. Tapi dalam banyak kasus ini disebabkan oleh sabun cuci.
Zat pembersih yang terdapat dalam sabun tadi kalau tertimpa
sinar matahari menimbulkan reaksi terhadap kulit.
Alergi kadang-kadang membuat kerepotan buat keluarga yang
terserang. Seorang ahli farmasi Indonesia dari Jakarta terpaksa
memutuskan untuk hidup di Swiss karena anaknya hanya cocok
dengan udara negara itu, karena dia dilahirkan di sana. Di
Jakarta anak itu terus-terusan dihajar asma karena tak tahan
debu. Untuk menyelamatkan anak tadi, terpaksa orang tuanya
mencari pekerjaan dan tinggal di Swiss, sekalipun tak kerasan.
Tapi yang tak kalah berabe adalah yang terjadi di RRC.
Suratkabar Guangming belum lama ini memberitakan di Provinsi
Miangmay di bagian utara negara itu, ada yang alergi terhadap
pakaian. Kalau pakai pakaian, Wu Xiao Li merasa kepanasan.
Sering dia kelihatan berjalan-jalan tanpa busana. Untung usianya
baru satu setengah tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini