Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kecelakaan truk terjadi di lampu lalu lintas persimpangan Exit Tol Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada Sabtu malam, 23 September 2023. Kepolisian menyebut bahwa peristiwa nahas tersebut terjadi akibat truk yang mengalami rem blong.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Truk bernomor polisi AD 8911 IA melaju dari arah Utara ke Selatan. Rem truk diduga tidak berfungsi sehingga menabrak yang sedang berhenti di lampu lalu lintas simpang exit Tol Bawen," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Satake Bayu Setianto, dikutip dari situs berita Antara pada hari ini, Senin, 25 September 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada empat mobil dan sembilan motor yang tertabrak dalam kecelakaan tersebut. Menurut Satake, insiden tersebut menewaskan tiga orang dan sembilan orang lainnya mengalami luka-luka.
Kecelakaan truk yang diakibatkan rem blong ini masih kerap terjadi dan punya potensi tinggi menelan korban jiwa. Pendiri sekaligus pengajar senior di Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan bahwa kejadian rem blong ini biasanya terjadi karena perawatan yang kurang baik dari si pengemudi atau pemilik kendaraan.
"Kendaraan besar ini biasanya over loading sehingga kerja rem sangat berat. Artinya, jika ini tidak diperhatikan dan tidak dirawat secara berkala, kondisi rem blong ini akan terjadi di kendaraan-kendaraan besar," kata Sony kepada Tempo beberapa waktu lalu.
Berikut tips mengatasi masalah rem blong di tengah jalan menurut Sony Susmana.
1. Jangan Panik
Langkah pertama yang harus dilakukan pengemudi adalah tidak boleh panik. Hal ini memang agak sulit dilakukan di situasi-situasi krusial. Namun kecelakaan bisa saja teratasi bila sang sopir tidak panik.
“Pertama, tidak boleh panik. Ini berkaitan dengan kompetensi si pengemudi, pengemudi yang memiliki jam terbang tinggi biasanya lebih siap, tahu apa yang harus dilakukan, dan diperhitungkan secara matang sehingga keputusan itu benar,” ujar dia.
2. Manfaatkan Engine Brake
Lebih lanjut, Sony juga menyarankan agar pengemudi atau pemilik kendaraan tidak mengabaikan operasional. Lalu dirinya juga meminta agar pengendara bisa memanfaatkan engine brake.
Nomor dua, operasional tidak boleh salah. Ketika rem blong, pengemudi bisa memanfaatkan parking brake dan engine brake,” lanjut Sony menjelaskan.
3. Ambil Keputusan
Terakhir, Sony menyarankan agar pengemudi bisa mengambil keputusan dengan baik. Hal ini berkaitan dengan arah kendaraan yang akan mereka kemudikan. Pastikan arah yang diambil memiliki risiko yang lebih minim untuk nyawa orang lain.
"Ketiga, melihat dan berhitung, karena ada sepersekian detik pengemudi mampu mengalihkan kendaraannya ke arah yang risiko kehilangan nyawannya lebih kecil. Bisa ke kiri, biasanya banyak pohon dan tebing. Itu minim risiko buat pengguna jalan lain, tetapi berisiko untuk pengemudi. Atau ke sebelah kanan, itu juga berisiko untuknya karena akan berhadapan dengan kendaraan dari arah berlawanan,” tutur Sony.
"Kalau ke arah depan (dari insiden kecelakaan beruntun di Balikpapan), ini banyak sekali kendaraan-kendaraan kecil, motor dan sebagainya. Ini tidak fatal untuk pengemudi, tetapi fatal untuk orang lain. Dan ini tidak boleh dilakukan oleh pengemudi kendaraan besar,” ucap Sony memungkasi.
DICKY KURNIAWAN | RAFIF RAHEDIAN | ANTARA
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto