Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motor Co., menarik (recall) 51.000 mobil listrik Kona Electric di pasar global, termasuk Amerika Utara, Eropa, dan Cina.
Dikutip Antara dari Reuters hari ini, Senin, 12 Oktober 2020, mobil listrik Kona direcall karena risiko kebakaran sel baterai.
Penarikan tersebut bahkan tiga kali lipat lebih besar dari recalling sebelumnya.
KB Investment & Securities mengatakan recalling ini merugikan Hyundai sebesar 600 miliar won (522,10 juta dolar AS/Rp 7,7 triliun) jika penggantian baterai untuk hampir 77 ribu mobil di seluruh dunia.
Penarikan akan dilakukan setelah Hyundai mengumumkan rencana penarikan kembali sukarela untuk 25.564 mobil listrik Kona dari rumah pelanggan mulai 16 Oktober 2020.
Hyundai mengatakan pada Senin ini bahwa perusahaan sedang dalam tahap akhir mengajukan pemberitahuan penarikan kembali sukarela dengan NHTSA (Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional) AS untuk Kona EV.
Menurut Kantor Berita Yonhap, Hyundai akan menarik kembali 37.366 kendaraan, dan 11.137 di antaranya berada di Eropa dan Amerika Utara.
Kementerian Transportasi Korea Selatan mengatakan pekan lalu bahwa Hyundai akan sukarela menarik kembali mobil listrik Kona karena ada kemungkinan korsleting akibat kesalahan produksi sel baterai.
Korsleting itu dapat menimbulkan risiko kebakaran.
LG Chem Ltd, pemasok baterai untuk Kona Electric, malah mengatakan minggu lalu bahwa sel baterai yang rusak bukanlah penyebab kebakaran.
LG Chem menyatakan penyebab pasti kebakaran belum ditentukan. Eksperimen reka ulang yang dilakukan bersama Hyundai tidak menyebabkan kebakaran.
Mobil listrik Hyundai Kona yang direcall di Korea Selatan akan menjalani pembaruan perangkat lunak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini