Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengeklaim transisi atau alih kekuasaan dari pemerintahan presiden ke-7, Joko Widodo, ke pemerintahannya sekarang merupakan yang paling lancar dalam sejarah dunia. Ia berkata Jokowi telah membantunya bahkan sebelum masa jabatannya dimulai pada 20 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan editor: Soal Tawaran Koalisi Permanen Prabowo, PDIP Bilang Sudah Satu Visi tanpa Perlu Bergabung
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Prabowo, ia menduduki jabatan yang sekarang berkat dukungan dari banyak pihak, termasuk Jokowi. “Transisi, dari presiden ketujuh ke presiden kedelapan, saya kira salah satu transisi yang paling mulus. Dalam sejarah dunia, bukan hanya Indonesia,” katanya di acara hari ulang tahun (HUT) ke-17 Partai Gerindra yang digelar di Sentul City International Convention Center, Bogor, Sabtu, 15 Februari 2025.
Purnawirawan TNI Angkatan Darat itu lantas berterima kasih kepada Jokowi atas bantuannya. Ia bercerita, sebelum ia dilantik pun Jokowi sudah membantu memperlancar kegiatan kabinetnya saat ini.
“Sebelum serah terima, beliau sudah memanggil saya terus. Bahkan jabatan-jabatan tertentu beliau minta pandangan dari saya. Ini saya ceritakan karena saya ingin rakyat tahu sebenarnya,” ujar Prabowo.
Di dalam pidato yang sama, ia kembali menyinggung isu tentang Jokowi melakukan cawe-cawe atau ikut membantu dalam kabinetnya. Prabowo berkelakar tentang kabar bahwa Jokowi ikut “mengendalikan” pemerintahan saat ini.
Ia mengaku yakin Jokowi tak berambisi untuk kembali mengurus pemerintah. Menurut dia, pikiran mantan presiden asal Solo itu hanya untuk rakyat Indonesia. “Pak Jokowi saya yakin tidak punya ambisi untuk bikin ini dan bikin itu. Saya kenal kabinet beliau lima tahun, saya saksi, pikiran beliau hanya untuk rakyat Indonesia,” katanya.
Prabowo pun bercanda sambil menyindir pihak-pihak yang bilang Jokowi cawe-cawe dalam Kabinet Merah Putih. “Nanti dibilang saya dikendalikan Pak Jokowi, cawe-cawe. Ndasmu,” kata dia sambil berbisik di kata terakhir. “Kenapa? Kenapa kalian ribut? Kan, saya nggak ngomong apa-apa.” Ucapannya disambut tawa para hadirin.
Berdasarkan sejumlah laporan Tempo, Jokowi tercatat melakukan cawe-cawe pada berbagai momen. Salah satunya, Jokowi cawe-cawe dalam meloloskan putranya Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden melalui putusan MK.
Tidak hanya itu, pada akhir masa jabatannya, Jokowi justru gencar bermanuver hingga cawe-cawe ikut menentukan pemerintahan Prabowo kelak. Salah satunya menyorongkan empat nama orang kepercayaannya sebagai menteri di kabinet Prabowo. Keempat orang itu bagian dari 16 menteri Jokowi yang kini menjadi pembantu Prabowo.
Mereka adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi. Selain itu, ada juga Listyo Sigit Prabowo sebagai Kepala Kepolisian atau Kapolri.
Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Prabowo Minta NU hingga Muhammadiyah Ikut Awasi BPI Danantara